Liputan6.com, Jakarta Tiga prajurit TNI gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Ilaga, Puncak, Papua. Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, mengaku tidak akan tinggal diam.
"Pelaku penembakan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kami sudah memiliki beberapa nama para pelaku penembakan dan kita kejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegas Andika, seperti dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Sabtu (29/1/2022).
Advertisement
Menurut dia, tidak ada provokasi yang dilakukan militer Indonesia kepada siapa pun terkait insiden tersebut. Prajurit TNI lah yang diserang secara tidak manusiawi oleh KKB.
"Kami sudah pelajari mulai tadi malam, berdasarkan penjelasan-penjelasan dari beberapa individu yang juga berada di Ilaga, termasuk barusan juga dengan seluruh jajaran di Kodam Cenderawasih. Intinya, sebetulnya dari pihak TNI tidak ada sedikit pun usaha-usaha yang memprovokasi, tidak ada, terus terang mereka-mereka yang memilih cara-cara yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan," jelas Andika.
Kronologi
Baku tembak terjadi setelah pihak KKB menyerang prajurit di Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis 27 Januari 2022. Penyerangan itu terjadi pukul 04.30 WIT.
Padahal, prajurit TNI tengah melakukan tugas rutin harian di pos tersebut.
Mereka yang gugur atas nama Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa. Para prajurit berasal dari satuan TNI AD.
Sementara, satu orang masih kritis dan mendapat perawatan di fasilitas kesehatan terdekat.
Akibat insiden itu, TNI AD merasa duka mendalam.
Advertisement