Liputan6.com, Jakarta - "Jangan buka payung di dalam rumah. Nanti kamu sial."
Kalimat itu mungkin masih terdengar dari nenek, kakek, ayah atau ibu saat Anda hendak membuka payung di dalam rumah.
Keyakinan ini masih dipercaya oleh banyak orang di Indonesia maupun negara lain. Baik di kota maupun di desa.
Meskipun asal usul takhayul ini tidak terbukti secara pasti, ada beberapa teori terkemuka tentang bagaimana dan mengapa itu dimulai, demikian dikutip dari laman Mentalfloss, Sabtu (29/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Salah satu dari mereka menyarankan itu dimulai sekitar 1.200 SM, ketika para imam dan bangsawan Mesir kuno menggunakan payung yang terbuat dari bulu merak dan papirus untuk melindungi mereka dari sinar Matahari.
Menurut Reader's Digest, takhayul itu berasal dari keyakinan bahwa buka payung di ruangan akan membuat marah Dewa Matahari dan menghasilkan konsekuensi negatif.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ada di Seluruh Dunia
Teori lain melibatkan dewa Mesir kuno yang berbeda: Nut, Dewi Langit.
Seperti yang dilaporkan HowStuffWorks, payung mulanya dibuat untuk mencerminkan (dan menghormati) cara dia melindungi Bumi, sehingga bayangan mereka dianggap suci.
Jika ada orang lain menggunakan payung di dalam ruangan di mana tidak ada maksud untuk melindungi dirinya maka nasib buruk yang akan datang.
Tak bisa dipastikan benar atau salah. Namun, keyakinan ini tetap ada di seluruh dunia.
Advertisement