Kisah Bung Karno Jadikan Ikan, Bunga, dan Pohon Sebagai Alat Diplomasi

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menceritakan soal “Ikan Soekarno” yang menjadi salah satu ikon kuliner populer di Irak dan banyak disantap saat Ramadhan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Jan 2022, 16:25 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat webinar peringatan Bulan Bung Karno dengan tema Pancasila dan Keadilan Sosial. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menceritakan soal “Ikan Soekarno” yang menjadi salah satu ikon kuliner populer di Irak dan banyak disantap saat Ramadhan. Bahkan, kata dia, ikan dirawat dengan telaten dapat menjadi diplomasi negara yang baik.

Hasto mengatakan Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno datang ke Irak pada tahun 1960 untuk menebar bibit ikan sejenis ikan emas ke Sungai Tigris. Ikan ini kemudian berkembang dam menjadi salah satu menu makanan warga Irak.

"Biasanya saat Ramadhan, salah satu makanan khas Irak adalah masgouf atau sejenis ikan bakar yang memanfaatkan ikan tersebut. Di Irak ada ikan mas Soekarno, dimana restoran di Baghdad kalau menampilkan ikan mas disebut ikan Soekarno," kata Hasto dalam kegiatan Penanaman Pohon dan Penyebaran Benih Ikan di Danau Kampung Bintaro, Pesanggrahan Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022).

Menurut dia, Soekarno merupakan sosok yang kerap memperkenalkan Indonesia ke dunia melalui potensi lokal nan sederhana. Selain ikan, Hasto menyebut Bung Karno pernah membawa buah mangga ke Mesir yang kemudian dikembangkan di negara itu.

"Di Korea, Soekarno membawa anggrek asal Indonesia. Ke Arab Saudi, Bung Karno membawa sejenis pohon mimba demi menghijaukan Padang Arafah," ujarnya.

Untuk itu, Hasto meminta masyarakat tak menganggap sepele potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Dia meyakini potensi alam yang dirawat dengan baik, akan memberikan manfaat untuk masyarakat dan negara.

"Jangan anggap sepele dan remeh dengan apa yang kita punya. Apa yang kita punya itu, kalau kita rawat dengan cinta, kita kelola dengan baik dan penuh dedikasi, pasti akan memberi manfaat," jelas Hasto.


Tanam Pohon

Adapun pohon yang ditanam dalam acara itu yakni, berbagai pohon buah seperti duku, nangka, sukun, dan lain-lain. PDIP pun mengajak agar semua orang berusaha mengenali lingkungannya dan merawatnya dengan baik sehingga bermanfaat.

"Kalau menanam pohon, lakukan dengan penuh cinta. Lakukan kalau menanam pohon ini saudara memberikan oksigen bagi alam raya. Apalagi kalau pohonnya memiliki manfaat," ucapnya.

Disisi lain, dia mengingatkan pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar tak asal menanam pohon. Hasto menekankan pohon yang harus ditanam adalah pohon heterogen, bukan pohon homogen.

"Ini mohon maaf, di sini saja selama ini asal menanam. Pohonnya harus Heterogen. Kalau mau menghadirkan ekosistem di lingkungan ada burung, ada kupu-kupu, ada tanaman khusus. Itu yang diceritakan Bu Mega ke saya," tutur Hasto.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya