Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengambil tindakan tegas soal ekspor sumber daya mineral dalam bentuk mentah. Hal itu disampaikan pada Kamis 27 Januari 2022 dalam acara B20 Indonesia Inception Meeting 2022.
Penyetopan ekspor sumber daya mineral dalam bentuk mentah itu menurut Jokowi dikarenakan sumber tersebut sangat dibutuhkan dalam mendorong transisi Ekonomi hijau di dalam negeri.
"Kami kaya akan nikel, bauksit, timah, dan tembaga. Kami memastikan akan mensuplai cukup bahan-bahan tersebut untuk kebutuhan dunia, namun bukan dalam bentuk bahan mentah. Tetapi dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah tinggi," ujar Jokowi, Kamis 27 Januari 2022.
Baca Juga
Advertisement
Dengan adanya penyetopan tersebut, Jokowi berharap nilai ekspor besi dan baja tahun 2022 bisa mencapai USD 28 miliar hingga USD 30 miliar.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, ekspor besi baja pada 2021 mencapai USD 20,9 Miliar meningkat dari sebelumnya yang hanya USD 1,1 miliar pada 2014.
Berikut 3 pernyataan Jokowi terkait tindakan tegasnya soal ekspor sumber daya mineral dalam bentuk mentah dihimpun Liputan6.com:
1. Tak Lagi Ekspor Mineral Mentah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia tidak akan lagi mengekspor sumber daya mineral dalam bentuk mentah. Sebab, sumber tersebut sangat dibutuhkan dalam mendorong transisi Ekonomi hijau di dalam negeri.
"Kami kaya akan nikel, bauksit, timah, dan tembaga. Kami memastikan akan mensuplai cukup bahan-bahan tersebut untuk kebutuhan dunia, namun bukan dalam bentuk bahan mentah. Tetapi dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah tinggi," kata Jokowi dalam acara B20 Indonesia Inception Meeting 2022, Kamis 27 Januari 2022.
Advertisement
2. Tegaskan Indonesia Miliki Potensi Sumber Energi Baru
Lebih lanjut, kata Jokowi, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan sebesar 418 Giga watt baik yang bersumber dari air, panas bumi, angin, maupun matahari.
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral logam, yang dibutuhkan untuk mendorong transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.
"Nikel, bauksit, timah dan tembaga, kami memastikan akan mensuplai cukup bahan-bahan tersebut untuk dunia, namun bukan dalam bentuk barang mentah tapi dalam bentuk jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah tinggi," ucap Jokowi.
3. Akan Genjot Ekspor Besi Baja di 2022
Oleh karena itu, Jokowi berharap nilai ekspor besi dan baja tahun 2022 bisa mencapai USD 28 miliar hingga USD 30 miliar.
Jokowi menyampaikan, tahun 2021 nilai ekspor Indonesia mencapai USD 230 miliar, dimana besi baja berperan sangat besar dalam peningkatannya.
Ekspor besi baja di tahun 2021 mencapai USD 20,9 Miliar meningkat dari sebelumnya yang hanya USD 1,1 miliar di tahun 2014.
"Tahun 2022 saya kira bisa mencapai USD 28 hingga 30 miliar. Setelah nikel saya akan mendorong investasi di sektor bauksit, tembaga dan timah," tegas Jokowi.
(Taufik Akbar Harefa)
Advertisement