Liputan6.com, Jakarta - Bermaksud merangkul datangnya Tahun Macan Air, Gucci meluncurkan koleksi Gucci Tiger yang menampilkan harimau asli di iklannya. Kampanye yang diluncurkan pada 7 Januari itu disambut kemarahan para aktivis dan kelompok pelindung hak-hak hewan, lapor Mothership, Sabtu, 29 Januari 2022.
Koleksi baru rumah mode Italia ini berupa rangkaian item dan aksesori siap pakai untuk pria dan wanita. Sesuai temanya, rentetan barang tersebut dilengkapi aksen harimau, termasuk dalam motif busana.
Gucci juga merilis video promosi. Rekaman berdurasi 60 detik itu menampilkan sejumlah model internasional menikmati acara minum teh di sebuah hotel bergaya retro nan mewah bersama harimau yang berkeliaran.
Baca Juga
Advertisement
"Alam, satwa liar, dan penghuninya sangat penting bagi Gucci," tulis Gucci di keterangan iklan tersebut.
Rumah mode mewah itu mengatakan mereka telah bergabung dengan The Lion's Share Fund pada 2020 untuk mengumpulkan dana guna melindungi spesies yang terancam punah dan habitat alami mereka. Sebuah organisasi kesejahteraan hewan pihak ketiga American Humane juga "memantau set di mana hewan hadir dan memverifikasi bahwa tidak ada hewan yang dirugikan."
Merek itu menambahkan bahwa harimau difoto dan difilmkan di "lingkungan aman terpisah yang mematuhi kebijakan Gucci." Hasil foto itu kemudian ditampilkan dalam kampanye iklan koleksi terbaru mereka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Desakan untuk Gucci
Direktur organisasi kesejahteraan hewan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) Elisa Allen menuduh Gucci "sangat tidak berhubungan dengan pemahaman kita saat ini tentang kebutuhan dan kepentingan terbaik hewan liar," lapor Daily Mail.
"Harimau yang digunakan dalam kampanye iklan merek tersebut kemungkinan diambil dari induknya saat masih kecil dan dikutuk untuk menghabiskan hidup mereka di kandang," kata Allen.
Untuk memfilmkan dan memotret mereka, hewan-hewan itu akan mengalami stres transportasi. Juga, dari cahaya terang dari film, TV, atau set iklan, Allen menambahkan. "Adanya teknologi efek canggih saat ini berarti tidak ada alasan untuk memisahkan hewan dari keluarga dan rumah mereka," kata Allen.
Organisasi tersebut mendesak Gucci menghentikan penggunaan hewan dalam kampanyenya. Juga, mengambil langkah berikutnya untuk "berhenti membunuh hewan untuk diambil kulitnya."
Advertisement
Harus Berada di Alam Liar
Perlindungan Hewan Dunia (WAP) juga secara terbuka mengecam kampanye Gucci, menurut Women's Wear Daily. Manajer kampanye satwa liar untuk WAP Amerika Serikat Liz Cabrera Holtz mengatakan bahwa "Gucci mengirimkan pesan yang salah dengan mempromosikan harimau sebagai hewan peliharaan dan barang mewah ketika mereka adalah hewan liar yang harus berada di habitat alami mereka."
"Tahun Macan harus meningkatkan kesadaran bahwa hewan luar biasa ini membutuhkan konservasi, bukan komodifikasi," kata Holtz. "Kampanye mode Gucci memperlakukan harimau hanya sebagai alat peraga dan mendorong konsumen untuk melakukan hal yang sama."
China Biodiversity Conservation and Green Development Foundation juga mengeluarkan pernyataan dengan sentimen serupa, lapor Shanghai Daily. Mereka mengaku tidak menentang pengambilan gambar satwa liar di lanskap alam jika itu dalam etika hewan.
Namun, memfilmkan harimau untuk tujuan komersial disebut "melanggar etika bisnis, serta mendorong perburuan dan perdagangan ilegal hewan langka dalam bentuk terselubung."
Pendiri Big Cat Rescue, Carole Baskin, yang dikenal karena penampilannya di Tiger King Netflix, berkomentar di unggahan Instagram Gucci, "Kucing besar harus berada di alam liar, bukan di piano dan di sebelah manusia yang merupakan ancaman terbesar mereka."
"Kampanye iklan semacam ini mengirimkan pesan paling buruk, yaitu bahwa harimau adalah produk sekali pakai yang digunakan untuk kapitalisme dan dibuang sesuka hati," katanya pada Yahoo News.
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Advertisement