Liputan6.com, Jakarta - Cara agar hubungan Anda dengan orang lain tetap baik adalah dengan tidak mengatur jalan atau pilihan yang mereka tempuh. Sering kali hal-hal yang terlupakan ini merusak hubungan anda dengan keluarga, suami, istri, anak, rekan kerja, bahkan sahabat.
Baca Juga
Advertisement
Merasa pintar dan merasa tau banyak hal dari orang lain adalah pemicu dasar Anda ingin ikut campur terhadap urusan-urasan itu. Namun, faktor paling buruk justru berasal dari keingintahuan diri Anda yang tidak terkendali, mungkin bahasa popular yang bisa menggambarkan situasi tersebut yaitu ‘kepo’.
Dilansir dari inc.com, Sabtu (29/1/2022). Orang yang menolak kebenaran adalah ciri dari penggila kendali. Orang ini biasanya menolak untuk mendelegasikan tugas, ingin mengatur pemikiran orang lain, dan selalu memaksa orang lain untuk berubah seperti sarannya. Jika Anda membuang waktu untuk mengawatirkan hal-hal yang di luar kendali diri sendiri, berikut cara yang mungkin bisa membantu mengatasi kegelisahan tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentukan apa yang mungkin bisa Anda kendalikan
Ketika rasa khawatir mulai datang memenuhi kepala, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah tenang sejenak, lalu berpikir hal apa saja yang mungkin bisa dikendalikan. Contohnya, Anda tidak bisa mencegah hujan datang hari ini, namun Anda bisa mempersiapkan pelindung diri dari hujan, seperti membawa payung atau jas hujan.
Jadi, Anda pun tidak bisa mengontrol bagaimana orang lain berprilaku atau berfikir, tapi Anda bisa mengontrol diri dengan memilih bagaimana Anda bereaksi dari satu masalah yang tidak sesuai dengan harapan Anda. Jika bisa mencurahkan ke hal yang bisa dikendalikan, mungkin hidup Anda ke depannya akan jauh lebih efektif, hubungan dengan orang lain tetap terjadi baik pula.
Advertisement
Fokus pada pengaruh diri
Anda tidak bisa memaksa segala sesuatu berjalan sesuai dengan keinginan, tapi Anda bisa memengaruhi orang dan keadaan dengan situasional tertentu. Contohnya, meskipun Anda sudah memberikan kebutuhan anak untuk mengikuti ujian sekolah, tapi Anda tidak bisa membuatnya mendapatkan nilai pelajaran 100. Begitu pula jika Anda melangsungkan sebuah pesta, belum tentu itu membuat orang lain bersenang-senang.
Jadi daripada memaksakan kehendak yang mustakhir dikendalikan, lebih baik Anda fokus mengubah perilaku. Jadilah panutan yang baik dan tetapkan batasan sehat (baik) untuk diri sendiri, bukan orang lain.
Ketika Anda memiliki kekhawatiran terhadap pilihan orang lain, utarakan pendapat tersebut tapi hanya sekali. Jangan mencoba memperbaiki orang yang tidak mau diperbaiki.
Identifikasi ketakutan diri
Tanyakan Ke diri sendiri tentang hal yang ditakuti akan terjadi: apakah memprediksi bencana, apakah meragukan kemampuan diri sendiri? Tolong tanyakan.
Jika sudah temukan rasa kekhawatiran itu, tenang, biasanya skenario terburuk tidak separah seperti yang dibayangkan. Anda tetap bisa kuat dan bisa terus melanjutkan hidup sampai sekarang. Begitu juga orang lain, jadi berhentilah susah payah mengurusi hal-hal tersebut.
Mengakui diri sendiri bisa mengatasi skenario terburuk, dapat membantu Anda memasukan energi positif untuk hal-hal yang lebih produktif lagi.
Advertisement
Bedakan antara renungan dan pemecahan masalah
Jika Anda memiliki pribadi aktif dalam memecahkan masalah, teruslah mencari solusi tersebut. Namun jika Anda masuk dalam pribadi senang merenungkan suatu masalah, segera ubah pemikiran dan segera mencari solusi dan akui diri sendiri bahwa Anda tidak mampu untuk mengatasi atau mengubah beberapa hal.
Olahraga dapat membantu mengelola pikiran
Menjadi orang yang memiliki kekhawatiran untuk mengurusi perubahan orang lain adalah hal memuakkan bagi orang yang tidak bisa memahami keadaan Anda. Mungkin olahraga bisa jadi solusi dalam masalah ini.
Olahraga mampu melancarkan aliran darah dari jantung ke otak sehingga rasa stress bisa hilang seketika. Dengan hormon estrogen yang keluar dari aktifitas olahraga akan membuat pikiran lebih jernih. Anda pun mampu berpikir baik dalam mengambil keputusan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Advertisement
Kembangkan afirmasi diri
Berikan afirmasi atau mantra untuk diri sendiri, seperti ‘dia akan baik-baik saja kalau mengambil langkah itu’, atau ‘anakku tetap akan sukses nanti meski nilai sekolahnya buruk’.
Kekuatan afirmasi diri akan menguatkan Anda secara mental. Kata-kata tersebut membantu Anda memerangi keraguan diri, prediksi yang belum tentu terjadi, dan perenungan tanpa akhir.