Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Imlek jatuh pada 1 Februari 2022. Sudah menjadi tradisi dalam setiap perayaan tahun baru China adalah memberi atau menerima angpau.
Apakah Anda termasuk yang memberikan atau menerima angpau? Bagi yang memberikan angpau sebaiknya menyiapkan dana jauh-jauh hari. Apalagi, jika jumlah mereka yang diberikan angpau belum tentu sama setiap tahun.
Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis Ivan Christian Winatha mengatakan, ada beberapa tips menyiapkan angpau agar tidak mengganggu pos keuangan lainnya. Selain itu juga ada juga tips memanfaatkan angpau.
Salah satu referensi dalam perencanaan keuangan sederhana dalam alokasi pendapatan adalah menggunakan prinsip 10 persen untuk kebaikan, 20 persen masa depan, dan 30 persen untuk membayar cicilan, serta 40 persen untuk membiayai kebutuhan.
"Jika Anda memberi angpau maka dana yang harus disiapkan masuk dalam kategori bujet kebaikan," jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/1/2022).
Anggaran kebaikan tidak bersifat wajib tapi sebaiknya berapapun penghasilan Anda, upayakan untuk menyisihkan pendapatan untuk pos ini. Bagi mereka yang sudah melaksanakan prinsip 10-20-30-40 akan sangat terbantu dalam mengatur pengeluaran karena dengan adanya pos ini dapat membantu sesama tanpa mengorbankan pos lainya.
"Termasuk juga saat merayakan hari besar keagamaan, seperti Imlek yang identik dengan angpau, kita bisa tetap dapat merayakan dengan gembira karena sudah ada dana tersedia," tambah Ivan.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerima Angpau
Bijak mengatur cash flow berlaku juga saat kita menerima angpau. Saat mendapat angpau, berapapun jumlahnya akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan yang sempat tertunda tanpa perlu mengorbankan pos keuangan lainnya.
"Tetapi, angpau sifatnya temporer sehingga sebaiknya jangan dihabiskan saat itu juga. Pertimbangkan untuk memanfaatkannya guna persiapan masa depan, seperti menabung, investasi, dan asuransi sebab kita tidak mengetahui apakah kondisi finansial kita pada masa mendatang akan selalu stabil atau menurun, “ sebut Ivan.
Ivan juga menyinggung soal asuransi karena katanya premi asuransi akan berbeda pada setiap orang tergantung pada kondisi kesehatan dan usia jika terus ditunda maka premi akan mahal.
“Saat memiliki pendapatan tambahan sangat bijaksana jika kita gunakan untuk hal preventif seperti menyiapkan asuransi kesehatan sebab biaya perawatan rumah sakit tidaklah murah dan mengandalkan pendapatan dan tabungan tidak akan cukup untuk menutup biaya rumah sakit,” sebut Ivan.
Advertisement