Indonesia Targetkan Masuk 5 Besar Olimpiade 2045, Menpora Berharap pada Pembinaan Sejak Dini

Menpora Amali memberikan motivasi kepada para atlet, bahwa cita-cita atlet harus tinggi, tidak sekedar kelas daerah ataupun nasional, tetapi harus mendunia.

oleh Thomas diperbarui 30 Jan 2022, 06:00 WIB
Menpora datang berkunjung ke Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (BPPLOP) Provinsi Jawa Tengah

Liputan6.com, Jakarta- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali datang berkunjung ke Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (BPPLOP) Provinsi Jawa Tengah, di Kawasan Olahraga Jatidiri, Sabtu (29/1/2022) siang. Di sana Menpora melihat-lihat kondisi terkini serta memotivasi para atlet belia.

Dalam kunjungannya kali ini Menpora melihat dari dekat Asrama Atlet, Sekolah Keberbakatan Olahraga, dan GOR Jatidiri dimana telah berkumpul para atlet junior, senior, dan para pelatih berbagai cabang olahraga.

Dalam kesempatan baik ini Menpora Amali memberikan motivasi kepada para atlet, bahwa cita-cita atlet harus tinggi, tidak sekedar kelas daerah ataupun nasional, tetapi harus mendunia.

"Kalian harus berani bermimpi besar, bermimpi menjadi Olimpian (atlet Olimpiade), jangan hanya atlet PON. Berlatih penuh semangat, berlatih keras mengikuti arahan pelatih, bahkan contoh itu Cristiano Ronaldo bisa menjadi pesepakbola hebat karena dil uar jadwal latihan resminya dilanjutkan dengan latihan sendiri sampai malam. Dengan itu mimpi akan berbuah prestasi," ajak Menpora Amali.

Dalam pertemuan ini juga hadir atlet panahan Olimpiade Tokyo lalu yang digembleng di PPLP Jateng yaitu Alviyanto Bagas Prasetyo. Meskipun belum menyumbangkan medali sekalipun, karena perjuangan lolos Olimpiade melalui kualifikasi yang panjang dan ketat, pemerintah tetap memberikan apresiasi.

 


Semangati

Menpora datang berkunjung ke Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (BPPLOP) Provinsi Jawa Tengah

"Itu bisa menjadi contoh, Alvin (Alviyanto Bagas Prasetyo) senior kalian, atlet panahan yang kemarin berlaga di Olimpiade Tokyo. Meskipun belum memberikan medali perunggu, perak, dan emas sekalipun pemerintah tetap memberikan penghargaan," katanya.

"Kemarin yang belum dapat medali sekalipun diberikan penghargaan (Rp 100 juta) karena perjuangan hingga lolos kualifikasi," tambahnya.

Seiring dengan telah digulirkan DBON sebagaimana tertera dalam Perpres No 86 Tahun 2021, Jawa Tengah menjadi salah satu yang terpilih dari 10 daerah yang akan dijadikan Sentra Pembinaan Olahraga. Itu sudah atas dasar kajian mendasar dari para Guru Besar dan Profesor Olahraga. Dengan demikian berarti Jawa Tengah dinilai merupakan salah satu lumbung prestasi dan pendukung target besar menuju posisi 5 besar dunia pada saat 100 tahun Indonesia merdeka atau tahun 2045.

"Kalian harus bangga, di DBON Jateng menjadi salah satu sentra pembinaan. Dan pembinaan langsung diarahkan menuju sasaran utama prestasi Olimpiade, dimana mimpi besar Indonesia bertengger di 5 besar dunia pada Olimpiade 2045," ucapnya.


Olimpiade

Bahkan sebagai bagian dari motivasi, untuk yang dekat saja para atlet diajak untuk menyambut dengan semangat agar berprestasi di Olimpiade Paris 2024 karena sebentar lagi sudah akan dimulai kualifikasi.

"Tadi saya sudah cek hingga ke kamar-kamar, itu sebagai masukan untuk perbaikan agar lebih layak. Namun coba sepulang dari sini tulis dengan gaya dan ekspresi masing-masing di tembok kamar 'Paris 2024', itu bagian dari mimpi besar kalian," ajaknya menyemangati.


Bakar Semangat

Acara pertemuan diselingi dengan yel-yel yang membakar semangat ala militer dan diakhiri dengan foto bersama berdasarkan cabor dan pelatih.

Hadir mendampingi Menpora Amali, yakni Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Asdep Ordik Ari Mulyadi, Asdep Olahraga Layanan Khusus Bayu Rahardian, Kadispora Jateng Sinoeng Nugroho Rahmadi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya