Liputan6.com, Jakarta Attic atau pemanfaatan loteng untuk penambah ruangan di rumah biasanya hanya diperuntukan sebagai gudang yang kedap udara. Lalu, bagaimana jadinya pemanfaatan loteng yang didesain mengadaptasi kebiasaan baru?
Tren attic atau ruangan yang tidak terlalu besar di bawah atap sebenarnya sudah lama dan hal biasa di negara Eropa ataupun Amerika. Lalu, tren pemanfaatan ruangan di bawah atap ini mulai diaplikasikan di rumah tapak di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Para developer atau pengembang, bukan sekadar menyajikan tren attic ala kadarnya, melainkan dibuat semaksimal mungkin, dengan konsep dalam dan luar ruangan. Salah satunya bisa dilihat di Klaster Leonora, kawasan Symphonia Summarecon Serpong, Kabupaten Tangerang.
"Memang dari awal sudah didesain sebagai pemanfaatan ruang di bagian atap yang fleksibel, sehat dan optimal. Jadi dapat difungsikan menjadi working space, mini library, ruang yoga, mini studio, ruang belajar anak ataupun bahkan dijadikan kamar tidur," tutur Magdalena Juliati, Executive Director Summarecon Serpong.
Rumah berkonsep hidup sehat dengan banyaknya pencahayaan matahari yang masuk itu secara keseluruhan berlantai tiga. Memiliki dua tipe luas bangunan, yakni 6x12 dan 7x12 meter persegi, membuat konsep attic di lantai paling atas terdiri dari konsep dalam dan luar ruangan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pintu Model Geser
Saat memasuki lantai tiga, calon penghuni langsung disuguhkan pintu yang langsung terhubung dengan ruangan, dengan atap berbentuk setengah segitiga. Sangat serasi dengan perpaduan warna earth tone, sehingga meski ruangan tidak begitu tinggi, namun masih terlihat sejuk di iklim tropis.
Lantai paling atas pun disiapkan juga kamar mandi, sehingga memudahkan penghuninya bilamana ingin menjadikan ruangan di bawah atap itu sebagai kamar.
Ruangan tersebut pun masih terhubung dengan luar ruangan dengan pintu model geser yang sekaligus bisa berfungsi sebagai sirkulasi udara dan cahaya matahari.
Advertisement
Area Bersantai
Luar ruangan dengan luas kurang lebih dua sampai 3 meter itu, bisa difungsikan sebagai area bersantai bersama keluarga.
"Yang indoor betul-betul jadi ruangan extra untuk siapapun bahkan untuk tempat tidur juga bisa. Fleksibilitasnya menjadi lebih besar sehingga misal ingin diubah jadi ruang entertainment agar tidak mengganggu lantai bawah atau untuk ruang hobi anak," ujar General Manager of Design and Planning Summarecon Serpong, Rachmat Taufick Hardi.
Harga yang ditawarkan untuk rumah tersebut pun berada pada kisaran Rp 1.7 miliar sampai Rp 2 miliar.
Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan
Advertisement