Ilmuwan Wuhan Teliti Virus NeoCov yang Berbahaya di Kelelawar, Bisa ke Manusia?

Ilmuwan China menyebut NeoCov masih berhubungan dekat dengan virus MERS.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Jan 2022, 18:53 WIB
Ilustrasi kelelawar. (dok. Unsplash.com/@nilsbouillard)

Liputan6.com, Wuhan - Ilmuwan di Wuhan sedang meneliti NeoCOV, virus yang memiliki hubungan dengan situs pernafasan MERS. Virus itu ditemukan di kelelawar.

Penelitian itu dirilis pada situs bioRxiv, dikutip Minggu (30/1/2022). Situs bioRxiv merilis artikel ilmiah yang belum melalui peer-review.

Para ilmuwan dari Wuhan dan Beijing menyebut NeoCOV dan PDF-2180-CoV bisa masuk ke kelelawar melalui enzim pengubah angiotensin (ACE2). 

Enzim tersebut juga bisa menjadi jalur masuk virus, seperti COVID-19.

Peneliti menyebut NeoCOV tidak mudah masuk ke manusia melalui ACE2 manusia. Meski demikian, para peneliti menyebut ada potensi virus ini bisa sangat menular dan berbahaya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Butuh Studi Lebih Lanjut

Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Melansir media pemerintah Rusia, TASS, pihak WHO berkata masih butuh studi lebih lanjut untuk memahami NeoCov ini. 

Virus itu ditemukan di kelelawar Afrika Selatan.

"Apakah virus yang dideteksi di studi ini akan memberikan risiko kepada manusia membutuhkan studi lebih lanjut," ujar WHO.

NeoCov itu disebut tidak bisa "dinetralisasi silang" dengan antibodi yang ampuh melawan COVID-19 atau MERS.

WHO berkata kelelawar memang bisa membawa banyak penyakit corona. Terkait situasi ini, WHO berkata pakar-pakar di organisasinya telah memantau studi itu.


Infografis COVID-19:

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya