Liputan6.com, Jakarta - Sebuah malware baru bernama Dark Herring dipakai pelaku kejahatan untuk mengelabui korban agar berlangganan layanan palsu seharga USD 15 (Rp 216 ribu).
Adalah pakar keamanan perangkat mobile di Zimperium zLabs yang mendapati dan membuat laporan kejadian tersebut.
Advertisement
Mengutip laporan via Phone Arena, Senin (31/1/2022), pelaku menipu korban untuk membayar biaya berlangganan palsu itu dengan memotong pulsa atau tagihan bulanan.
Masih berdasarkan laporan dari tim peneliti Zimperium zLabs, sudah ada sekitar 105 juta pengguna Android di 70 negara tertipu modus ini selama 2 tahun.
Diketahui, malware Dark Herring ini telah hadir di 470 aplikasi di Google Play Store dengan kemunculan paling awal pada Maret 2020.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Target Pengguna Secara Global
Dengan 470 aplikasi, demografi target yang terkena malware pun cukup beragam. Sebagian besar aplikasi masuk dalam kategori "Entertainment" atau "Hiburan".
Aplikasi lainnya, termasuk alat fotografi, gim kasual, utilitas, dan aplikasi produktivitas.
Adapun negara-negara yang menjadi sasaran penyebaran malware Dark Herring ini, adalah India, Pakistan, Arab Saudi, Mesir, Yunani, Finlandia, Swedia, Norwegia, Bulgaria, Irak, dan Tunisia.
Advertisement
Beberapa Aplikasi yang Disusuip Dark Herring
Lebih lanjut, ini adalah beberapa aplikasi terpopuler dengan angka jutaan unduhan yang menyembunyikan Dark Herring.
Smashex
Upgradem
Stream HD
Vidly Vibe
Cast It
My Translator Pro
New Mobile Games
StreamCast Pro
Ultra Stream
Photograph Labs Pro
VideoProj Lab
Drive Simulator
Speedy Cars – Final Lap
Football Legends
Football HERO 2021
Grand Mafia Auto
Offroad Jeep Simulator
Smashex Pro
Racing City
Connectool
City Bus Simulator 2
(Ysl/Isk)