Mengucapkan Imlek Bagi Umat Islam, Boleh atau Tidak?

Imlek akan dirayakan pada Selasa (1/2/2022).

oleh Meiristica Nurul diperbarui 31 Jan 2022, 10:35 WIB
Imlek akan dirayakan pada Selasa (1/2/2022).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru China, atau dikenal Imlek akan dirayakan pada Selasa (1/2/2022) mendatang. Tak sedikit ornamen-ornamen yang berhubungan dengan Imlek sudah dipasang sejak beberapa waktu lalu.

Bahkan, tak sedikit yang sudah menyiapkan angpao untuk dibagikan pada Imlek nanti.

Namun, bagaimana perayaan Imlek dilihat dari kacamata Islam? Apakah hukumnya bagi umat Islam memberikan selamat kepada mereka yang merayakannya?

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ada Hubungan dengan Agama?

Buya Yahya (Foto: YouTube)

Buya Yahya, dalam kanal YouTube Tube Al-Bahjah TV, membeberkannya. Dijelaskan olehnya, apakah tahun baru Imlek ini berhubungan dengan agama?

"Kita lihat dulu, apakah dalam tahun baru ini ada keyakinan atau tidak. Jika ada hubungannya keyakinan masalah agama maka haramnya tingkat tinggi," ungkapnya.


Tidak Membedakan

Seorang wanita memilih dekorasi Tahun Baru Imlek di sebuah mal di Beijing (16/1/2022). Beijing telah melaporkan infeksi omicron lokal pertamanya, beberapa minggu sebelum Olimpiade Musim Dingin akan dimulai. (AP Photo/Andy Wong)

Dijelaskan Buya Yahya bahwa Islam tidak membedakan etnis. Seseorang keturunan China bila beriman kepada Allah, dia akan mulia di hadapan Sang Pencipta.

"Islam tidak membedakan etnis, Jawa, Sunda, China sama di hadapan Allah. Maka kita tidak ada urusan dengan etnis.Orang China ingin merayakan tahun barunya silakan, asal tidak mengganggu umat Islam. Orang China merayakan Imlek, suka-suka dia, orang Islam tidak bisa mengganggu," lanjutnya.


Dianjurkan

Ditambahkan Buya Yahya, dalam Islam diperbolehkan memberikan ucapan selamat kepada orang yang beda keyakinan.

"Kalau untuk mengucapkan selamat, Islam memperkenankan kita mengucapkan selamat kepada pernikahan tetangga beragama Katolik, ini urusan pribadi. Tapi kalau sudah urusan syiar ada rambu-rambunya," sambungnya.


Tidak Boleh Mengikuti

Sementara Imlek dirayakan bukan secara pribadi melainkan besar-besaran sehingga umat Islam tak boleh mengikutinya.

"Kalau urusan perayaan tahun baru ini sudah urusannya dengan syiar. Membesarkan syiarnya orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya kita tidak boleh mengikutinya," bebernya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya