Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat akan mengutamakan persiapan sumber daya manusia (SDM) atau petugas pemilu untuk tahapan Pemilu 2024.
Menurut Ketua KPU Jawa Barat Rifki Ali Mubarok persiapan petugas pemilu itu berupa fisik dan metal, selain kebersediaan menjadi petugas pemilu.
Advertisement
"Kita punya pengalaman Pemilu 2019 kemarin ketika pemilu serentak pertama dilaksanakan petugas di tingkat TPS (tempat pemungutan suara) kemudian kelurahan dan desa, tingkat kecamatan banyak yang mengalami sakit, kelelahan bahkan ada yang sampai meninggal dunia," ujar Rifki saat dihubungi Liputan6.com, Bandung, Senin, 31 Januari 2022.
Rifki menjelaskan diutamakannya persiapan petugas pemilu ini gunanya agar seluruh tahapan pemilu mendatang sukses dan tidak merugikan penyelenggara secara non material.
Rifki menambahkan setiap calon atau petugas pemilu yang sudah ada harus siap dan mampu menjalankan keseluruhan proses demokrasi tersebut.
"Ada yang siap tapi tidak mau atau ada yang mau tapi tidak siap. Tentunya soal konsolidasi di internal dan eksternal. Bahasa kita adalah babarengan menghadapi dua pemilu besar ini harus kolaborasi," kata Rifki.
Perlu Petugas Pemilu yang Prima
Alasannya ucap Rifki, dua agenda demokrasi itu dalam skala besar berpeluang muncul narasi negatif, politisasi SARA (suku, agama, ras, antar golongan) dan politik identitas.
Semuanya itu kerap kali mengganggu proses tahapan pemilu. Sehingga diperlukan petugas pemilu yang prima.
"Tentunya ini harus kita persiapkan sejak awal. Kita sudah pastikan pemilu nanti dilakukan serentak pada tahun yang sama yaitu pemilihan presiden dan pemilu kepala daerah di Jawa Barat," tukas Rifki.
Sebelumnya DPR RI, pemerintah pusat dan penyelenggara pemilu menyepakati jadwal pemungutan suara Pemilu 2024 dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Advertisement