Liputan6.com, Beijing - Media pemerintah China menyebut sudah ada 260 juta warga yang mudik Imlek 2022. Mayoritas travel dilakukan via jalur darat, termasuk kereta api.
Dilaporkan Xinhua, Senin (31/1/2022), jumlah perjalanan itu berasal dari 10 hari pertama arus mudik di China, dan naik 46 persen ketimbang 2021.
Baca Juga
Advertisement
Kota Wuhan bahkan menyiapkan 69 kereta cepat "red eye" untuk menjemput penumpang dari Kota Guangzhou dan Shenzhen di Provinsi Guandong.
Kini, China telah berinovasi dalam mengembangkan teknologi tanpa sentuhan (touchless), seperti pemakaian robot di sebuah stasiun kereta di Provinsi Shangxi.
Kasus COVID-19 sedang naik akibat varian Omicron dan Delta, namun pemerintah disebut memperkuat protokol kesehatan agar lebih akurat dan dinamis.
Xinhua juga menyebut bahwa pihak berwenang akan memakai pendekatan empati dan sesuai koridor hukum dalam pencegahan COVID-19 dalam manajemen arus mudik Imlek 2022 ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Liburan
Xinhua juga melaporkan bahwa daerah-daerah di China telah berbenah untuk menampilkan festival-festival budaya tradisional.
Di kota Chengdu, pemerintah menyiapkan lebih dari 200 proyek seni dan budaya untuk menarik orang-orang yang tidak mudik. Ada pula sebanyak 40 rute wisata outdoor.
Provinsi Hubei menyiapkan gala yang terinspirasi oleh burung phoenix dan pemujaan api di China kuno.
Jelang Olimpiade Musim Dingin di Beijing, penjualan perlengkapan ski juga melesat.
Di Imlek 2020, otoritas juga menyarankan agar warga memilih merayakan secara tradisional serta mengikuti gaya hidup rendah karbon. Selain itu, warga didorong agar melakukan acara makan-makan secara delivery.
Advertisement