Survei Trust Indonesia: Publik Harap NU Tak Terlibat Politik Praktis

Hasil survei lembaga survei Trust Indonesia merekam atensi publik terhadap Nahdlatul Ulama (NU).

oleh Yopi Makdori diperbarui 31 Jan 2022, 17:30 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Hasil survei lembaga survei Trust Indonesia merekam atensi publik terhadap Nahdlatul Ulama (NU).

Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal mengatakan, banyak masyarakat Indonesia mengharapkan supaya ormas Islam terbesar di Tanah Air itu tak terlibat dengan politik praktis.

"Harapan publik terhadap Nahdlatul Ulama agar mereka lebih independen dan tidak terlibat dalam politik praktis. Mungkin ini juga jadi bahasan penting karena ternyata tepat pada saat Gus Yahya dilantik sebagai Ketua NU, ternyata begitu banyak struktur yang notabene di dalamnya pengurus parpol," kata Azhari Ardinal dalam rilis hasil survei lewat daring, Senin (31/1/2022).

Trust Indonesia mencatat sebanyak 20,3 persen responden menginginkan NU lebih independen dan menalak tiga keterlibatannya dalam politik praktis.

Sementara 19,4 persen ingin ormas Islam yang dibangun oleh KH Hasyim Asyʼari itu bisa bersikap kritis dengan kebijakan pemerintah yang tidak mencerminkan kepentingan rakyat.

Kemudian dalam survei itu Trust Indonesia merekam harapan publik terhadap NU berturut-turut adalah inovasi dakwah lebih menarik (10,6 persen), gerakan dakwah lebih modern (9,0 persen), mengayomi segmen muslim kanan (konservatif) seperti FPI, HTI dan lain-lain (7,9 persen). Sementara 32,8 persen tidak menjawab.

 


Metode Survei

Survei ini dilakukan secara offline dalam rentang waktu 10 hari yaitu pada tanggal 3-12 Januari 2022. Populasi survei adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di 34 Provinsi dan telah mempunyai hak pilih, yaitu berusia 17 tahun keatas (memiliki KTP setempat) atau dilakukan. sudah menikah ketika survei

Jumlah responden survei ini sebanyak 1200 responden yang diambil secara proporsional berimbang (50:50) laki-laki dan perempuan berdasarkan basis Tempat Pemungutan Suara (TPS) by name, by address.

"Pengambilan sampel menggunakan metode multistage sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," papar Ardinal.

Setiap responden yang terpilih dilakukan indepth interview dengan metode face to face oleh surveyor terlatih. Dilakukan quality control sebanyak 20 persen dari total jumlah sampel secara random, dengan cara mendatangi kembali responden terpilih dan mengkonfirmasi ulang responden terpilih (hot spot checking).

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya