Liputan6.com, Jakarta - Daimler AG secara resmi akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz Group AG, mulai 1 Februari 2022. Langkah ini, diharapkan CEO perusahaan untuk membuka nilai pemegang saham jenema asal Jerman tersebut.
Perubahan nama adalah yang terbaru dalam serangkaian perombakan struktural untuk pembuat mobil yang memulai kiprahnya sebagai Daimler-Benz AG pada 1926 ini, seperti dilansir Reuters. Pada Februari 2021, perusahaan mengumumkan bahwa bisnis truk dan bus akan dipisahkan, dan terdaftar secara terpisah sebagai Daimler Truck, secara efektif menciptakan dua perusahaan independen dengan manajeman dan pimpinan tersendiri.
Advertisement
Saat ini, bagian kedua dari persamaan diatur untuk diselesaikan dengan penggantian nama Daimler, sebuah langkah yang dikatan pembuat mobil mobil telah dirancang untuk membuka kunci pertumbuhan, dan potensi penuh bisnisnya di masa depan, yang digerakan oleh perangkat lunak tanpa emisi.
"Kami memiliki peluang nyata untuk meningkatkan banyak," kata CEO Daimler Ola Kaellenius.
Mengacu bagaimana beberapa aspek kesejahteraan finansial perusahaan diukur. Namun pihak Mercedes-Benz tidak menyatakan target penilaian spesifik untuk perusahaan, yang sekarang bernilai hanya di bawah 77 miliar euro.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pabrikan Mobil Mewah
Namun, analis mengatakan bahwa pembuat mobil premium yang memperebutkan pasar mewah, yang menurut definisi kecil dan terbatas, hanya bisa tumbuh begitu banyak.
"Investor dapat mulai melihat Mercedes-Benz sebagai tipe Lucid Motors atau Tesla dan mulai memberikannya beberapa EV (kendaraan listrik)," kata Tom Naraya, analis mobil Eropa di RBC Capital Markets.
"Tapi Lucid dan Tesla memulai dengan 100 persen kendaraan listrik. Untuk Mercedes-Benz, Anda harus mengubah bisnis mesin pembakaran internal yang ada menjadi EV. Itu mungkin batasan seberapa jauh kelipatannya bisa berjalan dalam waktu dekat," pungkasnya.
Advertisement