Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Trust Indonesia menyatakan, mayoritas publik mengaku puas dengan kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wapres Maruf Amin. Survei itu menemukan bahwa setidaknya 65,7 persen responden mengaku puas dengan kinerja Pemerintahan Jokowi-Amin.
Temuan survei tersebut terungkap dalam rilis hasil survei Trust Indonesia lewat daring pada Senin (31/1/2022).
"Ada 65,7 persen yang merasa bahwa Bapak Presiden dan Wakil Presiden sudah melaksanakan tugasnya dengan baik," kata Direktur Eksekutif Trust Indonesia Azhari Ardinal.
Baca Juga
Advertisement
Ardinal mengungkap, masih terdapat ketidakpuasan publik pada Jokowi-Amin. Trust Indonesia mencatat 29,5 masyarakat Indonesia merasa tidak puas dengan kinerja kedua pemimpin. Sementara sisanya, yakni 4,8 persen memilih tidak menjawab.
Jika dibaca secara individu, kepuasan masyarakat terhadap Jokowi mencapai 70,1 persen. "Ini ternyata meningkat ya dari rilis survei-survei sebelumnya," papar dia.
Sedangkan publik yang merasa tidak puas terhadap Jokowi ada di angka 25,4 persen. Sementara tingkat kepuasan masyarakat terhadap Wapres Ma'ruf Amin ada di level 53,8 persen. Terpaut cukup jauh dengan tingkat kepuasan publik kepada Jokowi.
Masyarakat yang merasa tidak puas dengan kinerja Maruf Amin juga jauh lebih banyak, yakni 41,1 persen.
Metode Survei
Survei ini dilakukan secara offline dalam rentang waktu 10 hari yaitu pada 3-12 Januari 2022. Populasi survei adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di 34 Provinsi dan telah mempunyai hak pilih, yaitu berusia 17 tahun keatas (memiliki KTP setempat) atau dilakukan. sudah menikah ketika survei
Jumlah responden survei ini ada 1.200 responden yang diambil secara proporsional berimbang (50:50) laki-laki dan perempuan berdasarkan basis Tempat Pemungutan Suara (TPS) by name, by address.
"Pengambilan sampel menggunakan metode multistage sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," papar Ardinal.
Setiap responden yang terpilih dilakukan indepth interview dengan metode face to face oleh surveyor terlatih. Dilakukan quality control sebanyak 20 persen dari total jumlah sampel secara random, dengan cara mendatangi kembali responden terpilih dan mengkonfirmasi ulang responden terpilih (hot spot checking).
Advertisement