Tuntaskan 15 Proyek Onstream, SKK Migas Raup Investasi Rp 22,8 Triliun

SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), berhasil mencatat realisasi proyek yang onstream mencapai 15 proyek,

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Jan 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), berhasil mencatat realisasi proyek yang onstream mencapai 15 proyek, dengan investasi sebesar USD 1,57 miliar atau setara dengan Rp 22,8 triliun sepanjang 2021.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan apresiasinya atas usaha dan kerja keras KKKS dalam menyelesaikan proyek hulu migas di tahun 2021.

"Pembatasan mobilitas pekerja dan peralatan, tidak menyurutkan tekad agar proyek bisa diselesaikan sesuai target di 2021. Melalui sinergi dan kerjasama yang kuat antara SKK Migas dan KKKS, maka target ini bisa kita selesaikan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (31/1/2022).

Penambahan kapasitas produksi minyak dan gas dari 15 proyek yang telah onstream, untuk minyak sebesar 18.468 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan tambahan kapasitas produksi gas sebesar 746 miliar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Proyek lain yang onstream pada 2021 antara lain: North Area Jindi South Jambi Block B, EPF Belato2 Selaraya Merangin Dua, Lematang Compression Medco E&P Lematang, EOR Jirak Pertamina EP, WB NAG Compression PetroChina Jabung Ltd, SP Bambu Besar (Asso) Pertamina EP.

Kemudian, SP Akasia Bagus Pertamina EP, Upgrade Bangadua Pertamina EP, KLD PHE ONWJ, West Pangkah Saka Indonesia Ltd, Sidayu Saka Indonesia Ltd, Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam, Oil Plant Semberah Pertamina EP, Merakes Eni East Sepinggan, Debottlenecking FPU Jangkrik Eni Muara Bakau.

Lebih lanjut, Julius mengatakan, KKKS telah belajar dari pengalaman melaksanakan pekerjaan proyek di 2020, dan melakukan adaptasi serta melakukan perbaikan dan peningkatan.

Hal ini ditunjang pula dengan koordinasi dan pengawasan SKK Migas yang semakin efektif melalui integrated operation center (IOC) yang secara berkelanjutan, modul-modulnya terus bertambah.

"Kami juga terus melakukan penambahan modul-modul di IOC, termasuk pengembangan IOC mobile berbasis perangkat bergerak, sehingga pemantauan bisa dilakukan 24 jam dalam sehari melalui perangkat mobile phone. Hasilnya kita bisa lihat target proyek hulu migas bisa diselesaikan melampaui target," ungkapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Faktor Pendukung

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Keberhasilan penyelesaian proyek hulu migas juga tidak terlepas dari penerapan aspek keselamatan kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (K3LL) secara optimal, sehingga jam hilang karena proyek dihentikan karena ada kecelakaan maupun outbreak Covid-19 dapat diminimalkan.

"Incident rate (IR) sebagai tolok ukur pelaksanaan K3LL di industri hulu migas dan merupakan standar secara global pada tahun 2021 sangat mengesankan. Industri hulu migas bisa mencapai IR sebesar 0,18 dan merupakan capaian yang terbaik dalam satu dekade terakhir," terang Julius.

Proyek hulu migas tidak hanya memberikan kontribusi pada peningkatan produksi minyak dan gas, tetapi juga memberikan dampak berganda positif lainnya seperti menggerakan industri penunjang hulu migas dan penyerapan tenaga kerja.

Capaian tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) tahun 2021 mencapai 58,95 persen, sehingga sebagian besar investasi di proyek hulu migas akan dinikmati dan mendukung peningkatan kapasitas nasional.

Selain itu, dengan setiap USD 1 miliar investasi di sektor hulu migas akan menyerap sekitar 100 ribu tenaga kerja. Maka dengan investasi proyek hulu migas yang mencapai USD 1,57 miliar, akan akan menyerap dan membuka lapangan kerja sebanyak 157 ribu tenaga kerja.

"Untuk tahun 2022, jumlah proyek yang ditargetkan onstream mencapai 12 proyek besar, yang saat ini pada fase konstruksi, dengan perkiraan investasi sebesar USD 1,35 miliar atau setara dengan Rp 19,6 triliun dan diperkirakan dapat memberikan tambahan kapasitas produksi minyak sebesar 19.000 BOPD dan tambahan kapasitas produksi gas sebesar 567 MMSCFD," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya