Kontrak Baru Adhi Karya Sentuh Rp 15,2 Triliun pada 2021

Pada awal 2022, Adhi Karya telah memenangkan paket pekerjaan Pengembang jalan tol (Toll Road Development) Semarang-Demak 1C Rp2,1 triliun

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2022, 20:39 WIB
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan BUMN konstruksi, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan kontrak baru sebesar Rp 15,2 triliun pada 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Manajemen Adhi Karya melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (Bursa), Senin, 31 Januari 2022.

Perolehan kontrak baru sepanjang 2021 tersebut, lebih rendah dari target perolehan kontrak baru yang digaungkan perseroan pada 2021, yaitu Rp 25 triliun.

"Selama tahun 2021, ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp15,2 triliun (di luar pajak),  meliputi lini bisnis Engineering dan Konstruksi sebesar 90 persen, Properti sebesar 9 persen, dan sisanya berasal lini bisnis lainnya," kata manajemen perseroan.

Sedangkan menurut tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari proyek jalan sebesar 26 persen, proyek gedung sebesar 30 persen, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan irigasi, landfill, jaringan gas rumah tangga, dan lainnya sebesar 44 persen.

Sementara pada 2022, Adhi Karya menetapkan target kontrak baru bisa tumbuh sekitar 20 persen hingga 25 persen dari realisasi kontrak baru pada 2021, ditambah potensi akibat pergeseran kontrak  baru dari 2021 dari beberapa proyek pembangunan jalan tol senilai Rp 9 triliun, sehingga  target perolehan kontrak baru tahun 2022 sebesar Rp 24 triliun-Rp28 triliun.

"Perolehan kontrak tersebut ditargetkan diperoleh dari proyek jalan, gedung, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan irigasi, landfill, jaringan gas rumah tangga, dan lainnya  dengan sumber dana baik dari Pemerintah, BUMN, maupun swasta," kata manajemen perseroan.

Sebagai langkah awal tahun ini, Adhi Karya telah memenangkan paket pekerjaan Pengembang jalan tol (Toll Road Development) Semarang-Demak 1C senilai Rp2,1 triliun. Adapun porsi pekerjaan ADHI sebesar dari proyek Jalan tol ini mencapai sebesar 40 persen.

Kontrak baru ini dilakukan dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara ADHI dengan Sinohydro Corporation Limited. Pekerjaan proyek ini akan dilakukan selama 880 hari dengan lingkup pekerjaan antara lain, Retention Pond Terboyo & Sriwulan, Inlet Channel Sriwulan (1500 m) dan Rumah Pompa Terboyo & Sriwulan.

"Dengan dimenangkannya kontrak baru proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak tersebut, menjadi awal yang baik untuk pencapaian kontrak baru di tahun 2022," kata Manajemen perseroan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham ADHI

Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Senin, 31 Januari 2022, saham ADHI naik 2,47 persen ke posisi Rp 830 per saham. Saham ADHI naik lima poin ke posisi Rp 815 per saham.

Saham ADHI berada di level tertinggi Rp 840 dan terendah Rp 815 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.452 kali dengan volume perdagangan 126.044. Nilai transaksi Rp 10,4 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya