BEI Optimalkan Layanan Perdagangan Kontrak Opsi Saham

Kontrak Opsi Saham (KOS) merupakan salah satu produk turunan di pasar modal yang dapat dimanfaatkan investor untuk mengelola portofolio.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2022, 21:53 WIB
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terus berupaya  meningkatkan ragam variasi produk investasi yang tersedia di pasar modal Indonesia.

Salah satunya dengan optimalisasi layanan perdagangan Kontrak Opsi Saham (KOS). Hal tersebut disampaikan Bursa melalui siaran persnya, Senin, (31/1/2022).

Adapun beberapa fokus pengembangan yang dilakukan Bursa saat ini adalah pada produk Exchange-Traded Fund (ETF) dan Kontrak Berjangka (IDX30 Futures) yang diluncurkan 2020, serta produk Single Stock Futures dan Structured Warrant dengan rencana peluncuran pada 2022.

Sebagaimana diketahui, Kontrak Opsi Saham (KOS) merupakan salah satu produk turunan di pasar modal yang dapat dimanfaatkan investor untuk mengelola portofolio.

Infrastruktur KOS saat ini masih  diperuntukkan bagi perdagangan yang menggunakan lantai perdagangan (trading floor), sehingga diperlukan pengembangan sebelum produk KOS ini dapat dimanfaatkan.

"Sehubungan dengan hal tersebut, Bursa bermaksud melakukan optimalisasi layanan perdagangan KOS," kata Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bursa Revitalisasi Produk KOS

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Optimalisasi layanan diimplementasikan dengan terlebih dahulu melakukan penghentian layanan perdagangan produk KOS dan sistem perdagangan Jakarta Option Trading System (JOTS) yang ada saat ini, serta mencabut peraturan terkait KOS terhitung sejak 31 Januari 2022.

Selanjutnya, Bursa akan  melakukan inisiasi pengembangan (revitalisasi) produk KOS, baik dari sisi infrastruktur maupun spesifikasi kntrak terbaru yang sesuai dengan common practice.

"Pada masa mendatang, diharapkan produk investasi yang tersedia dapat semakin bervariasi dan sesuai  dengan kebutuhan pasar, sehingga dapat menjadi pilihan bagi para investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia," kata dia.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya