Liputan6.com, Jakarta - Pembesut aplikasi berbagi video populer TikTok, ByteDance, merilis aplikasi media sosial bernama Paiduidao, alias Pulau Pesta, di Tiongkok.
Aplikasi ini memungkinkan pengguna berinteraksi dalam komunitas virtual melalui avatar, seiring dengan ketertarikan pada metaverse yang terus berkembang di dunia teknologi.
Advertisement
Paiduidao tampaknya cocok dengan deskripsi umum metaverse yang biasanya mengacu pada jejaring dunia virtual, tempat orang bisa saling berinteraksi.
Meski begitu, menurut seorang perwakilan Douyin --TikTok versi Tiongkok-- menyebut, perilisan Paiduidao, "Tidak ada hubungannya dengan metaverse."
Mengutip South China Morning Post, Selasa (1/2/2022), perwakilan Douyin ini juga mengatakan, aplikasi Paiduidao kini masih dalam versi pengujian beta oleh sekelompok pengguna dan memerlukan kode undangan untuk bisa mengaksesnya.
Aplikasi ini dikembangkan oleh anak perusahaan ByteDance yang dimiliki oleh Beijing Shi Qu Wu Xiang Technology Co Ltd. Aplikasi Paiduidao diluncurkan awal pekan ini di toko aplikasi iOS dan Android di Tiongkok.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terbanyak Diunduh di iOS Meski Masih Beta
Logo aplikasi 'Pulau Pesta' ini menampilkan dua karakter animasi yang bersandar satu sama lain, lengkap dengan slogan "tidak ada manusia yang merupakan sebuah pulau."
Meski aplikasi ini belum sepenuhnya beroperasi, menurut App Annie, Paiduidao adalah aplikasi sosial nomor-77 yang paling banyak diunduh di iOS.
Paiduidao boleh jadi merupakan upaya terbaru ByteDance untuk memecahkan pasar media sosial Tiongkok dan menantang aplikasi WeChat Tencent Holdings yang kini hampir diinstal di semua smartphone orang Tiongkok.
Advertisement
Tak Akui Masuk ke Metaverse
Sebelumnya, ByteDance sempat menutup aplikasi pesan instan Feiliao alias Flipchat pada 2019. Selain itu, perusahaan juga menutup platform berbagi foto mirip Instagram bernama Xintu.
ByteDance juga aktif mengakuisisi startup berbasis virtual reality (VR) Pico Interactive pada Agustus 2021. Banyak yang menganggap akuisisi ini adalah pintu masuk ByteDance ke metaverse. Konsep metaverse sendiri mulai banyak dikenal setelah Facebook mengganti nama induk perusahaan menjadi Meta.
Meski begitu, Kepala Produk dan Strategi ByteDance Alex Zhu mengatakan saat itu, kesepakatan dengan Pico Interactive merupakan pengakuan atas teknologi VR dan AR, alih-alih terkait dengan metaverse.
(Tin/Ysl)
Infografis Tentang TikTok
Advertisement