Kasus Pembakaran Karaoke Double O Sorong Diminta Jangan Dipolitisasi

Fonda mengapresiasi langkah Polda Papua Barat yang bergerak cepat menangkap para tersangka pembakaran tempat karaoke Double O

oleh Fachrur Rozie diperbarui 01 Feb 2022, 11:16 WIB
Kondisi klub malam Double O yang terbakar usai bentrok antara dua kelompok di Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022). Bentrok antara dua kelompok menewaskan 18 orang di klub malam Double O. (YANTI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kasus pembakaran tempat karaoke Double O di Sorong, Papua Barat masih terus diusut aparat kepolisian Polda Papua Barat.

Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia, Fonda Tangguh mengingatkan pihak manapun untuk tidak memperkeruh suasana dengan mempolitisasi peristiwa tersebut. Menurutnya, peristiwa itu murni sebuah kriminal.

"Polisi masih dan terus bekerja menangani kasus ini. Jangan lah dipolitisasi lagi. Kita justru harus bersimpati dan berempati dengan keluarga korban," ujar Fonda dalam keterangannya, Selasa (1/2/2022).

Fonda juga mengapresiasi langkah Polda Papua Barat yang bergerak cepat menangkap para tersangka pembakaran tempat karaoke Double O. Fonda menilai polisi sudah bertindak profesional dalam menangani kasus tersebut.

"Kerja Polda Papua Barat sudah bagus. Dalam sepekan, sudah berhasil menangkap 13 orang tersangka," kata dia.

Menurut Fonda, tragedi yang menewaskan 18 orang ini sudah menjadi perhatian publik. Karenanya, dia berharap Polda Papua Barat menangani kasus ini dengan sebaik-baiknya. 

"Saya minta publik percaya dengan semua yang dilakukan pihak Kepolisian. Mereka sedang bekerja keras menangani kasus ini," kata dia.

 

ilustrasi by: Wawan

Sepakat Berdamai

Polisi berjaga dekat klub malam Double O usai bentrok antara dua kelompok di Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022). Bentrok antara dua kelompok menewaskan 18 orang di klub malam Double O. (AWAKIRAYA/AFP)

Diketahui, insiden pembakaran tempat hiburan di Sorong, Papua Barat oleh dua kelompok massa itu akhirnya berujung damai. Hal itu dikonfirmasi oleh Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing melalui keterangan tertulis diterima.

"Kedua belah pihak bersepakat untuk damai," jelas Tornagogo kepada wartawan, Sabtu (29/1/2022).

Tornagogo menjelaskan, damai disepakati usai digelar pertemuan dari masing-masing kelompok yang difasilitasi oleh kepolisian. Kemudian, kedua pihak terlibat juga menegaskan tidak akan memperpanjang masalah karena akan berpotensi memicu aksi susulan.

"Dalam pertemuan itu menghasilkan kesepakatan pemberian dukungan kepada kepolisian guna mengusut peristiwa itu hingga tuntas," beber Tornagogo.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya