Dinkes Kabupaten Madiun Imbau Warga Tak Terpengaruh Hoaks Vaksin COVID-19 pada Anak

Vaksinasi COVID-19 pada anak bertujuan meningkatkan antibodi sehingga bisa melawan virus corona.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Feb 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Anies Djaka mengungkapkan, masih ada sebagian orang tua yang belum mengizinkan anak mereka disuntik vaksin COVID-19.

Djaka menduga, para orang tua ini terpengaruh informasi palsu atau hoaks. Ia pun menjamin, vaksinasi COVID-19 pada anak bertujuan meningkatkan antibodi sehingga bisa melawan virus corona. Dia juga memastikan vaksin sudah diuji klinis dengan ketat sebelum dipakai atau diberikan ke masyarakat.

"Ada lembaga independen yang menangani KIPI atau kejadian ikutan pascaimunisasi. Jadi jangan percaya hoaks," kata Djaka dilansir dari Antara, Selasa (1/2/2022).

Pemkab Madiun, kata dia, mencatat vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di wilayah setempat mencapai 79,63 persen dari sasaran 57.885 jiwa untuk dosis pertama.

Dari 57.885 sasaran, ada sejumlah anak usia 6-11 tahun yang sudah tuntas vaksinasi primer atau dosis satu dan dua. Sesuai data, sebanyak 2.691 anak telah divaksin dosis kedua. Mereka adalah sasaran vaksinasi yang telah memenuhi interval penyuntikan dari dosis pertama dengan kedua.

"Vaksinasi anak akan terus dimaksimalkan di Kabupaten Madiun, termasuk sasaran kategori vaksin yang lain. Baik vaksin dosis primer maupun penguat," katanya.

Tercatat, secara keseluruhan di Kabupaten Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Senin mencapai 8.887 orang. Dari jumlah itu, 8.182 orang di antaranya telah sembuh, 10 orang dalam perawatan, dan 695 orang meninggal dunia.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya