Kasus Covid-19 Meningkat, Ruang Isolasi RS Rujukan Banyuwangi Kembali Diaktifkan

Ruang isolasi di 6 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Banyuwangi Diaktifkan kembali. Itu karena kasus Covid-19 mulai meningkat. Hingga 28 Januri 2022 tercatat ada 57 kasus.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 02 Feb 2022, 06:19 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (Tengah) Dengan Didampingi Tenaga Medis Menijau Ruang Isolasi di RSUD Blambangan Banyuwangi. (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi memerintahkan seluruh rumah sakit rujukan untuk mengaktifkan kembali ruang isolasi khusus pasien Covid-19 seiring kasus harian Covid-19 yang meningkat. 

Kasus Covid-19 di Banyuwangi pada Oktober 2021 tercatat 89 kasus. Lalu pada bulan November sebanyak 48 kasus dan pada bulan Desember 35 kasus, Bahkan di penghujung tahun 2021, kasus Covid-19 di Banyuwangi sempat zero atau 0 kasus.

Namun pada Januari 2022 kasus positif Covid-19 meningkat. Tercatat ada 57 kasus posistif Covid-19 hingga 28 Januari 2022

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, Langkah mengaktifkan kembali ruang isolasi di seluruh rumah sakit rujukan itu dilakukan untuk mengantisipasi Covid-19 varian omicron yang mampu menyebar lebih luas.

"Intruksi ini kami keluarkan karena sebagian rumah sakit rujukan Covid-19 telah mengalihkan fungsi ruang isolasi menjadi ruang perawatan biasa atau pasien non Covid-19. Karena kasus di Banyuwangi mulai melandai pada akhir tahun 2021 kemarin,”ujar Amir Hidayat Selasa (1/2/2022).

Selain itu diaktifkanya kembali ruang isolasi ini, sesuai arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah agar seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk kembali mengaktifkan ruang isolasi di masing-masing rumah sakit. Karena kasus Covid-19 mulai merangkak naik lagi,”tambah Amir

 


Isolasi Terpusat Diaktifkan Kembali

Gedung Balai Diklat ASN Licin Disiapkan untuk Tempat Isolasi Terpusat Jika Kasus Covid-19 di Banyuwangi Terus Meningkat. (Istimewa)

Kata Amir Hidayat, selain ruang isolasi di rumah sakit rujukan, ruang isolasi terpusat juga dipersiapan. Isoter sendiri memanfaatkan gedung Balai Diklat ASN Licin dan gedung Wisama Atlet Banyuwangi. Ruang isoter juga memanfaatkan satu rumah di setiap kecamatan.

"Untuk isoter kita memanfaatkan gedung Balai Diklat ASN yang ada di Kecamatan Licin. Sedangkan untuk gedung Wissma Atlet Banyuwangi digunakan untuk isoter khusus pekerja migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi yang baru datang dari luar negeri,”Jelas Amir

Pemerintah Banyuwangi juga melakukan pengawasan terhadap orang yang melakukan isolasi mandiri (Isoman). Tenaga kesehatan di terjunkan untuk melakukan pengawasan .

“Bentuk pengawasanya dengan melakukan pemantauan, dan memberikan obat-obatan yang diperlukan serta vitamin,” kata Amir

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya