Liputan6.com, Jakarta Kader Nahdlatul Ulama (NU) Ainun Najib mengaku kaget namanya disebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar NU, Senin 31 Januari 2022. Pada acara itu, Jokowi meminta para kiai NU mengajak Ainun Najib pulang ke Indonesia.
Saat ini, Ainun Najib berada di Singapura dan bekerja untuk perusahaan di negeri singa itu. Dia pun tak menyangka namanya disebut oleh Presiden Jokowi dalam forum NU.
Baca Juga
Advertisement
"What a bizarre day. Alhamdulillah bersyukur tidak menyangka, recognized & mentioned by name, oleh Presiden @jokowi di forum mulia pengukuhan pengurus @nahdlatululama. Semoga yang terbaik, selamat dunia akhirat bermanfaat bagi umat," tulis Ainun Najib dikutip dari akun twitternya @ainunnajib, Selasa (1/2/2022).
"Agar sempurna ditutup dgn indomie soto ayam," sambung Ainun sambil mengunggah foto mie instan yang sedang dinikmatinya.
Sebelumnya, Jokowi meminta para kiai Nahdlatul Ulama (NU) mengajak Ainun Najib kembali ke Indonesia. Ainun Najib merupakan inisiator Gerakan Kawal Covid-19 yang kini bekerja di salah satu perusahaan Singapura.
"Saya kenal 1 orang yang lain masih banyak lagi, beliau ini kerja di Singapura sudah lama. 7 tahun yang lalu saya ketemu, ngerjain ini semuanya apapun bisa. Masih muda sekali, namanya mas Ainun Najib, NU," kata Jokowi dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar NU (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah ke-96 NU di Sport and Convention Center, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin, 31 Januari 2022.
Jokowi mengakui di Singapura, Ainun Najib memiliki penghasilan yang sangat tinggi. Namun, dia yakin para Kiai NU bisa membujuknya pulang untuk berkiprah di Tanah Air.
"Jadi kalau diajak di sini harus bisa menggaji lebih gede dari yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendiko (berbicara), digaji berapa pun, bismillah pasti mau," ujarnya.
Ainun Najib Lulusan NTU Singapura
Warga NU kelahiran Gresik, Jawa Timur ini merupakan lulusan Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura jurusan Teknik Komputer. Setelah lulus, dia bekerja sebagai software engineer di Singapura. Kemudian menjabat sebagai konsultan senior.
Jokowi mengatakan, Indonesia membutuhkan generasi milenial yang membawa perubahan baru. NU memiliki kader muda yang potensial, mulai dari cendikiawan, profesional, wirausaha, hingga teknolog.
"Kita perlu memberikan ruang yang lebih besar kepada warga NU dari generasi milenial, dari generasi Gen Z untuk tampil dan mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia yang baru," ucapnya.
Advertisement