Liputan6.com, Jakarta Rumah sakit HH Sheikh Hamad Bin Khalifa Al-Thani Rehabilitation and Prosthetics di Gaza berniat melanjutkan implan koklea untuk anak-anak dengan bantuan dana dari Qatar Fund for Development (QFFD).
Dilansir dari Gulftimes, rumah sakit tersebut mengatakan bahwa sekelompok anak tunarungu akan menjalani implan koklea selama seminggu untuk pertama kalinya.
Baca Juga
Advertisement
Ketua Direksi Rumah Sakit, Sultan al-Asiri, mengatakan bahwa dimulainya kembali implan koklea akan memberikan dampak besar yang diperlukan untuk keberadaan spesialisasi seperti itu di rumah sakit di Jalur Gaza, yang menderita kondisi pengepungan yang sulit dan kesulitan dalam mengakses kebutuhan dasar dan akses penduduk ke layanan kesehatan dasar.
Dengan implan akan membantu orang dengan gangguan pendengaran parah akibat kerusakan pada telinga bagian dalam, dan yang tidak dapat mendengar menggunakan alat bantu dengar.
"Dengan demikian, teknologi ini melayani sekelompok besar orang yang sangat membutuhkannya di Jalur Gaza untuk melanjutkan perjalanan memberi dan membangun masa depan mereka dan komunitas mereka," kata Sultan al-Asiri, dikutip dari gulftimes.
Ia juga menekankan bahwa fokus pada proyek semacam itu akan memberi harapan, tidak hanya pada pasien tetapi juga pada keluarga pasien yang ikut serta dalam perjalanan perjuangan para pasien tersebut.
Kontribusi semua pihak
QFFD bangga dengan semua upaya pihak Qatar dan Palestina dalam pencapaian penting ini.Sementara itu, Direktur Jenderal rumah sakit, Nour El-Din Salah, mengatakan bahwa lima tahun setelah peluncuran program Qatar untuk implan koklea, tim medis dan rehabilitasi Palestina akhirnya dapat melakukan operasi di Jalur Gaza tanpa bantuan pengawasan langsung Qatar dan hanya tindak lanjut jarak jauh.
Namun ia juga menekankan bahwa untuk mencapai ini, diperlukan upaya besar, diantaranya dalam melatih kru oleh delegasi medis Qatar selama kunjungan sebelumnya. Ia juga berterima kasih atas bantuan Kementerian Wakaf Qatar dalam kontribusinya terhadap keberhasilan operasi implantasi koklea dan penyelamatan anak-anak dari gangguan pendengaran di jalur Gaza.
"Upaya bersama dan berkelanjutan antara Kementerian Kesehatan Palestina dan Palestine Red Crescent Society akan meringankan beban psikologis dan sosial orang tua dari anak-anak penyandang disabilitas pendengaran, dan menyediakan biaya hidup dan cakupan keuangan untuk perawatan di luar negeri," kata Salah, dikutip dari gulftimes.
Kepala delegasi medis Qatar, wakil dewan direksi rumah sakit, anggota terpilih Dr Khalid Abdul Hadi mengaku bangga dengan tujuan yang telah tercapai, yaitu untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di bidang ini setelah kader lokal ahli bedah dan audiolog dan spesialis bicara menjadi mampu melakukan operasi, tindak lanjut dan rehabilitasi sendiri.
Dr. Khalid menambahkan betapa kuatnya keinginan staf lokal untuk berlatih dan belajar, meskipun tantangannya besar karena kondisi keras yang dialami oleh sektor kesehatan di Gaza. Ia juga menekankan kalau mengembangkan kemampuan Dokter Gaza akan tetap menjadi tujuan utama delegasi medis Qatar untuk meningkatkan kinerja terbaiknya.
"Salah satu tujuan utama rumah sakit adalah mengembangkan semua layanan yang diberikan dan tenaga medis dalam hal pendidikan dan pelatihan untuk mencapai layanan berkualitas tinggi sesuai standar internasional. Fase berikutnya akan menyaksikan pencocokan standar Hamad Medical Corp (HMC) di semua spesialisasi," kata Dr. Khalid.
Sejak 2017, delegasi medis Qatar telah melakukan sekitar 231 implan koklea sebagai bagian dari sembilan kohort berturut-turut yang dilakukan di bawah pengawasan Rumah Sakit Hamad dan didanai oleh QFFD.
Advertisement