Liputan6.com, Semarang- Gowok adalah salah satu tradisi lawas masyarakat Jawa yang pernah akrab di Jawa Tengah. Meski merupakan tradisi yang berkembang di tanah Jawa, namun tadisi gowok ini justru diperkenalkan oleh seorang wanita Tiongkok bernama Goo Wok Niang.
Goo Wok Niang datang ke Jawa bersama Laksamana Cheng Ho 1415. Dikutip dari berbagai sumber, nama gowok berasal dari nama Goo Wok Niang. Pelafalan nama Tionghoa cukup sulit bagi lidah orang Jawa, sehingga mereka menyebutnya gowok.
Baca Juga
Advertisement
Gowok adalah sebutan untuk seorang perempuan dengan paras ayu atau cantik. Gowok bertugas untuk mengenalkan seluk beluk tubuh perempuan dan cara memperlakukan perempuan pada remaja laki-laki yang beranjak dewasa.
Tujuannya untuk melatih remaja laki-laki dapat menjadi dewasa di masa mendatang. Fungsi gowok juga mengajarkan kepada remaja laki-laki cara memberikan nafkah lahir batin kepada perempuan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Disewa Ayah untuk Anak Laki-Laki
Zaman dahulu, gowok biasa disewa seorang ayah untuk mendidik anak laki-lakinya.
Biaya pendidikan yang diberikan kepada seorang gowok ditentukan dari seberapa cantik paras gowok. Masa pergowokan berlangsung selama beberapa hari atau bahkan selama satu minggu.
Bukan sekadar belajar bagaimana cara memuaskan perempuan di ranjang, para gowok ini juga mengajarkan mengenai seluk beluk rumah tangga. Para remaja laki-laki diajari hal-hal yang berkaitan dengan urusan dapur, cara bersosialisasi di masyarakat hingga bagaimana cara menahan hawa nafsu.
Lambat laun praktik pergowokan ini dianggap tabu dan kurang pantas oleh masyarakat. Akhirnya , tradisi gowok yang berkembang di Jawa Tengah ini pun punah.
(Tifani)
Advertisement