Liputan6.com, Jakarta Harga emas datar pada hari Selasa, karena dolar yang lebih lemah melawan kekhawatiran tentang potensi kenaikan suku bunga. Sementara investor menunggu data ekonomi untuk mengukur kekuatan ekonomi global.
Dikutip dari CNBC, Rabu (2/2/2022), harga emas di pasar spot berubah pada USD 1.797,94 per ons pada 0140 GMT. Emas berjangka AS naik 0,2 persen pada USD 1.799,10.
Advertisement
Indeks dolar AS bergerak menjauh dari puncak multi-bulan, karena investor mengkonsolidasikan keuntungan setelah mata uang mencapai level tertinggi 1-1/2 tahun pada hari Jumat di tengah ekspektasi laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve AS.
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, seorang non-pemilih di Komite Pasar Terbuka Federal, mengatakan kepada Financial Times dalam sebuah wawancara selama akhir pekan bahwa Fed dapat mengukur kenaikan suku bunga menjadi setengah poin persentase jika inflasi tetap tinggi.
Dana Fed berjangka Senin malam telah memperkirakan hanya di bawah lima kenaikan untuk tahun 2022, atau sekitar 121 basis poin dari pengetatan. Mereka juga menunjukkan peluang 17 persen untuk kenaikan 50 basis poin di IRPR Maret, turun dari setinggi 32 persen pada hari Jumat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi Suku Bunga AS
Analis di Goldman Sachs mengatakan pada hari Jumat mereka mengantisipasi lima kenaikan suku bunga untuk tahun ini, sementara analis di Bank of America Merrill Lynch mengatakan mereka memperkirakan tujuh.
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Advertisement