Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral India akan meluncurkan mata uang rupee versi digital pada 2022-2023. Penerbitan mata uang digital ini diumumkan oleh Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman.
“Pengenalan mata uang digital Bank Sentral India akan memberikan dorongan besar bagi ekonomi digital," kata Nirmala Sitharaman saat menyampaikan anggaran tahunan India, dikutip dari CNBC, Rabu (2/2/2022).
"Mata uang digital juga akan mengarah pada sistem manajemen mata uang yang lebih efisien dan lebih murah," lanjut dia.
Reserve Bank of India akan memperkenalkan rupee digital pada tahun keuangan 2022-2023 yang dimulai pada 1 April.
Sitharaman tidak memberikan rincian tentang bagaimana rupee digital akan bekerja atau seperti apa bentuknya, tetapi mengatakan bahwa uang itu akan diperkenalkan menggunakan blockchain dan teknologi lainnya.
Baca Juga
Advertisement
India juga Sedang Menyusun Regulasi Cryptocurrency
Saat rupee digital ini diluncurkan, India akan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia yang memperkenalkan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Sementara India mendorong peluncuran rupee digital, negara itu juga tengah menyusun aturan terkait cryptocurrency seperti bitcoin.
Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman mengatakan pendapatan dari transfer aset digital virtual di India harus dikenakan pajak sebesar 30 persen.
Selain India, China juga telah merencanakan penggunaan mata uang yuan versi digital sejak 2014 dan dikenal maju dalam hal peluncuran CBDC secara global.
Selama dua tahun terakhir, People’s Bank of China telah melakukan uji coba uang digital dalam bentuk lotere, di mana yuan digital dibagikan kepada warga di kota-kota tertentu untuk mereka belanjakan.
Baru-baru ini, bank sentral China telah berupaya memperluas penggunaan yuan digital. Namun, China belum meluncurkan mata uang digitalnya secara nasional dan belum memiliki ketentuan waktu tertentu untuk melakukannya.
Advertisement