Liputan6.com, Kediri: Mogok kerja sekitar 2.000 karyawan PT Gudang Garam Shift B dari Unit V bagian Sigaret Kretek Mesin Kediri, Jawa Timur, Rabu (29/1) siang, dilanjutkan karyawan Shift C pada sore harinya. Hal itu dilakukan karena tuntutan kenaikan upah rekan-rekan mereka sebelumnya tak digubris jajaran direksi perusahaan tersebut. Selain itu, demonstrasi kali ini juga masih memperjuangkan nasib 89 karyawan yang diancam dipecat gara-gara keseringan mogok kerja.
Setelah beberapa waktu berorasi, akhirnya para demonstran ditemui Wakil Kepala Divisi Umum PT Gudang Garam Slamet Budiono. Menurut dia, mereka tak perlu terlalu mengkhawatirkan teman-temannya yang bakal diputus hubungan kerja. Sebab, hal itu masih dalam tahap proses sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 150 Tahun 2000 tentang pesangon dan PHK. Sedangkan mengenai gaji, belum ada kesepakatan antara kedua pihak.
Setelah berdialog, karyawan membubarkan diri. Tapi, mereka mengancam akan terus mogok kerja jika tuntutan tak dikabulkan [baca: Karyawan PT Gudang Garam Mogok Kerja].(MTA/Danang Sumirat)
Setelah beberapa waktu berorasi, akhirnya para demonstran ditemui Wakil Kepala Divisi Umum PT Gudang Garam Slamet Budiono. Menurut dia, mereka tak perlu terlalu mengkhawatirkan teman-temannya yang bakal diputus hubungan kerja. Sebab, hal itu masih dalam tahap proses sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 150 Tahun 2000 tentang pesangon dan PHK. Sedangkan mengenai gaji, belum ada kesepakatan antara kedua pihak.
Setelah berdialog, karyawan membubarkan diri. Tapi, mereka mengancam akan terus mogok kerja jika tuntutan tak dikabulkan [baca: Karyawan PT Gudang Garam Mogok Kerja].(MTA/Danang Sumirat)
