Liputan6.com, Jakarta - PT Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA/JPFA) yang fokus pada integrasi budidaya perairan mencatatkan kenaikan ekspor sebesar 30 persen menjadi sebesar Rp 524,6 miliar pada 2021 dari periode 2020.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Suri Tani Pemuka Ardi Budiono melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Rabu, (2/2/2022). Anak usaha Japfa Comfeed ini, Suri Tani Pemuka (STP) berdiri sejak 1987. Perseroan memiliki pabrik pakan udang dan ikan, pembenihan dan pembesaran udang dan ikan serta pabrik pengolahan makanan laut.
Advertisement
Rangkaian produk olahan perseroan seperti tilapia, udang, dan sidat berhasil menembus pasar internasional berkat konsistensi STP dalam mempertahankan kualitas produk perikanannya.
Hal tersebut dibuktikan dengan permintaan yang tidak pernah putus dari Amerika Serikat, Kanada, serta berbagai negara lainnya di Asia dan Eropa.
"Sejalan dengan rencana strategis perusahaan untuk terus memperluas pangsa pasar, ekspor juga merupakan salah satu bentuk dukungan STP terhadap pemerintah dalam mendongkrak pendapatan negara melalui akselerasi volume ekspor nasional, terutama dalam bidang budidaya perikanan," kata Ardi.
Head of Tilapia Operations & Seafood Further Processed Jenny Budiati mengatakan STP berkomitmen menjaga kualitas mutu produk budidaya perikanan untuk dapat selalu memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.
Japfa Comfeed Indonesiamengutamakan produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta selalu melaksanakan pengawasan ketat dalam pemilihan bahan baku agar dapat menghasilkan produk perikanan berkualitas tinggi yang memberikan manfaat bagi konsumen Indonesia maupun mancanegara.
"Sebagai contoh, karena kualitasnya, salah satu produk budidaya perikanan STP, yaitu ikan nila (tilapia) yang dibudidaya langsung di Danau Toba telah menjadi salah satu primadona produk perikanan yang sangat diminati di pasar Internasional,” kata Jenny.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ekspor Perseroan
Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (2020), Amerika Serikat menempati posisi pertama sebagai negara dengan permintaan ekspor produk perikanan terbesar, salah satunya tilapia.
Adapun kerja sama ekspor tilapia antara STP dengan Amerika Serikat telah terjalin sejak tahun 2014 dan masih terus berlanjut hingga saat ini. Pada ekspor 2021, Amerika Serikat mengambil porsi sebesar 54 persen dari keseluruhan total ekspor produk perikanan.
"Dalam pembudidayaan tilapia, STP terus berupaya untuk memenuhi permintaan ekspor dengan produk-produk berkualitas. Hasil budidaya berkelanjutan ini terbukti dengan kemampuan kami memenuhi permintaan pasar internasional," kata dia.
Produk olahan tilapia dan produk perikanan STP lainnya telah berhasil diekspor ke beberapa negara di Eropa dan Asia, seperti, Italia, Jepang, Taiwan, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei, dan Singapura.
Perseroan yakin dengan kualitas mutu produk yang dimiliki dapat terus diterima di pasar internasional, yang dibuktikan dengan telah dikantonginya berbagai sertifikasi internasional, seperti
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), Good Manufacturing Practices (GMP), Best Aquaculture Practice (BAP), Aquaculture Stewardship Council (ASC), The British Retail Consortium (BRC) dan Kosher Certification.
Perseroan terus berupaya meningkatkan kuantitas produksinya untuk dapat memenuhi permintaan pasar domestik maupun internasional. Terlebih lagi setiap tahun, nilai ekspor produk perikanan terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, STP diharapkan dapat memperluas area jangkauannya ke negara-negara baru.
"Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya, serta tetap menerapkan standar produksi internasional untuk memberi manfaat seluas-luasnya bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Ardi.
Advertisement
Gerak Saham JPFA
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan perusahaan agribisnis dengan berbagai lini bisnis, mencakup produksi pakan ternak, pembibitan ayam, peternakan komersial dan pengolahan hasil peternakan, budidaya perairan, peternakan sapi,serta perdagangan dan lain-lain.
Pada perdagangan Senin 31 Januari 2022, saham JPFA ditutup stagnan di Rp 1.660 per saham, sejak 27 Januari 2022. Kapitalisasi pasar saham JPFA per 31 Januari 2022 mencapai sebesar Rp 11,73 miliar.