Liputan6.com, Jember - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 9 Jember menutup perlintasan sebidang tanpa palang pintu yang tersebar di sejumlah titik, mulai dari Kabupaten Probolinggo-Banyuwangi.
Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Tohari mengatakan, penutupan perlintasan kereta sebidang tanpa palang pintu dilakukan untuk meningkatkan keselamatan masyarakat dan perjalanan kerata api.
Advertisement
“Angka kecelakaan di perlintasan sebidang di wilayah Daop 9 awal 2022 ini cukup tinggi. Pada awal tahun ini saja sudah ada 6 kasus kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu,” ujar Tohari Rabu (2/2/2022).
Tercatat ada sekitar 14 titik perlintasan sebidang yang telah dievaluasi tersebar mulai wilayah Pasuruan hingga Banyuwangi. Belasan titik itu telah dilakukan penutupan.Belasan titik perlintasan itu tersebar mulai dari Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember dan Banyuwangi.
“Kita sudah menutupan 36 titik perlintasan sebidang pada 2021 lalu. Itu padahal diprogramkan sebenarnya 23 titik, tetapi realisasi kita 36 titik. Kenapa memang saat perjalan waktu sepanjang 2021 kemarin itu banyak sekali masyarakat mulai membangun, membuat cikal bakal perlintasan,”tambah Tohari.
Tohari menambahkan, Selain menutup perlintasan sebidang tanpa palang pintu, peningkatan keselamatan juga dilakukan dengan melengkapi rambu- rambu di titik- titik perlintasan sebidang yang belum ada, baik rusak atau hilang.
346 Palang Pintu
Berdasarkan data PT KAI Daop 9 Jember jumlah perlintasan sebidang per Januari 2022 tercatat ada sekitar 346 perlintasan sebidang baik yang terjaga dan tidak.
Dari jumlah tersebut, tersebar di Pasuruan 54 perlintasan, Probolinggo 69 perlintasan, Lumajang 36 perlintasan, Jember 112 perlintasan dan Banyuwangi 75 perlintasan.
Advertisement