Kenali 4 Aroma Darah Menstruasi, Mana yang Normal vs Berbahaya

Pastikan bau darah menstruasi tersebut benar-benar normal.

oleh Melly Febrida diperbarui 06 Feb 2022, 19:00 WIB
ilustrasi menstruasi | unsplash.com/@erol

Liputan6.com, Jakarta - Darah menstruasi umumnya beraroma. Namun, pastikan bau darah menstruasi tersebut benar-benar normal. Karena ada beberapa aroma yang sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

Taraneh Shirazian, MD, seorang ob-gyn bersertifikat dengan NYU Langone, menguraikan berbagai bau darah menstruasidan artinya seperti dilansir Live Strong.

1. Metalik atau Seperti Besi

"Menstruasi itu sendiri pada dasarnya adalah jaringan endometrium yang terbentuk selama sebulan. Jika sel telur tidak dibuahi dan ditanamkan, lapisan itu akan terlepas," kata Shirazian

Darah berasal dari lapisan rahim, dan memiliki aroma tersendiri yang umumnya berbau logam. Dengan kata lain, ini adalah bau yang benar-benar normal.

2. Amis

"Saat darah keluar dari vagina, terutama jika ada banyak pendarahan, itu bisa mengubah pH vagina," jelas  Shirazian. 

Ketika keseimbangan bakteri normal pada vagina terganggu, Anda dapat mengembangkan vaginosis bakteri, atau BV. Hal ini dapat menyebabkan bau darah menstruasi menjadi amis.

Shirazian menambahkan bahwa pada kondisi ini akan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus.

Namun, apabila Anda tidak ingin menunggu, Anda dapat berbicara dengan dokter Anda tentang resep metronidazol, pengobatan antibiotik untuk BV. 

Pilihan lain yang bisa dilakukan termasuk makan yogurt dengan kultur aktif atau mengonsumsi probiotik. Bagaimanapun BV akan kambuh setiap bulan, dan Anda bosan dengan itu. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, pada BV ini juga bisa gatal dan terbakar. 

"Dan jika menstruasi Anda banjir dan tahan lama, bicarakan dengan dokter tentang opsi yang dapat meminimalkan panjang dan durasi menstruasi Anda, seperti kontrasepsi hormonal oral atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), kata Dr. Shirazian.

 


Manis atau Bau Busuk

3. Manis

Menurut Women's Medical Associates of Nashville, beberapa bakteri vagina secara alami dapat memiliki bau yang manis, Ini tidak perlu dikhawatirkan.

Tetapi jika aromanya kuat dan Anda melihat gejala lain, seperti keluarnya cairan seperti keju cottage, rasa terbakar, kering atau gatal, Anda mungkin mengalami infeksi jamur. Dalam hal ini, buatlah janji dengan dokter Anda.

 

4. Busuk 

Bau semacam ini tanda bendera merah. "Saya telah melihat tampon yang tertinggal yang dapat menyebabkan bau yang sangat busuk karena seseorang lupa mengeluarkannya," kata Shirazian. 

Jika Anda merasa ada tampon yang tersangkut di sana tetapi tidak dapat mengeluarkannya sendiri, buatlah janji dengan dokter kandungan Anda secepatnya.

Mungkin juga Anda terkena infeksi. "Jika Anda memiliki cairan seperti nanah, berwarna hijau atau berbusa, segera temui dokter Anda," kata Shirazian.

Selain aroma yang busuk, apabila wanita demam atau kesakitan bisa menjadi gejala tambahan yang harus diperiksakan ke dokter. Karena ini mungkin menandakan infeksi yang perlu dievaluasi dan segera diobati. 


Apa yang Harus Dilakukan?

Saat Anda terganggu dengan aroma darah haid, usahakan untuk tidak menggunakan segala jenis tisu feminin beraroma yang dirancang untuk menyegarkan segalanya di bawah.

"Masalahnya adalah mereka hanya menutupi baunya. Langkah pertama selalu mencari tahu sumber yang mendasarinya dan mengobatinya," kata Shirazian.

Begitu juga dengan mencuci vagina karena berisiko. Anda mungkin baik-baik saja usai menggunakannya, tetapi pencuci vagina ini juga dapat mempengaruhi pH vagina Anda dan meningkatkan kemungkinan infeksi jamur. 

Pencucian vagina ini juga tidak perlu karena vagina bisa membersihkan diri sendiri.

Sabun dan air yang lembut baik-baik saja, karena dapat membersihkan area tersebut tanpa mengubah pH vagina. Cukup biarkan air sabun mengalir ke tubuh Anda saat mandi

Perhatikan juga bahan celana dalam yang Anda kenakan, serta pertimbangkan apakah Anda perlu menggantinya atau dicuci dengan benar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya