Liputan6.com, Jakarta Beberapa masyarakat yang telah vaksinasi lengkap dua dosis mengeluh karena tetap terinfeksi COVID-19.
Dari situasi tersebut timbul pertanyaan, apakah vaksin COVID-19 tidak dirancang untuk melawan varian baru?
Advertisement
Menjawab pertanyaan tersebut, vaksinolog yang juga dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambe mengatakan bahwa vaksin yang ada saat ini dibuat dengan virus yang awal. Namun, semakin ke sini, muncul varian lain seperti Delta dan Omicron.
“Tapi tetap, Alhamdulillah ternyata vaksin itu masih efektif untuk mencegah sakit yang berat. Memang betul efektivitasnya menurun, tapi tetap beda banget antara mereka yang sudah divaksin dan belum,” kata Dirga dalam Virtual Class Liputan6.com beberapa waktu lalu.
“Orang yang belum vaksinasi kemungkinan kena gejala beratnya sangat besar, tapi yang sudah vaksinasi, punya antibodi, kemungkinan COVID beratnya jauh lebih rendah,” tambah Dirga.
Simak Video Berikut Ini
Dosis Penguat
Setelah vaksin primer dua dosis, masyarakat juga kini didorong untuk melakukan vaksinasi dosis penguat atau booster COVID-19. Terutama bagi lansia, perlu segera mendapatkan vaksin dosis ketiga.
Menurut data yang ada hingga saat ini booster vaksinasi COVID-19 mampu mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang berat.
“Dari berbagai penelitian di negara lain yang sudah lebih dulu mengalami Omicron, tanpa booster efektivitas vaksin hanya 44 sampai 57 persen dalam mencegah COVID-19 berat. Nah, dengan booster maka efektivitas vaksinnya naik 83 sampai 90 persen.”
“Itulah pentingnya vaksinasi, karena 6 bulan setelah vaksinasi kedua antibodi kita mulai turun sehingga dengan vaksinasi tambahan diharapkan antibodinya naik lagi sehingga kita tetap terlindungi.”
Advertisement
Tidak Cuma Vaksinasi
Dirga juga mengingatkan, vaksinasi tidak berdiri sendiri dan harus disertai penerapan protokol kesehatan (prokes) yang baik.
“Vaksinasi tidak pernah berdiri sendiri, jadi kalau kita sudah vaksinasi bukan berarti kita bisa buka masker dan longgar (prokes). Tetap kita harus disiplin protokol kesehatan, karena vaksinasi tidak efektif untuk mencegah infeksi, tapi efektif mencegah gejala berat.”
Ia menambahkan, vaksin booster sudah dikerjakan di banyak negara. Maka dari itu, warga Indonesia bisa melihat data-data terkait pelaksanaan vaksin booster di berbagai negara yang berpengalaman.
“Dari sekian juta orang yang sudah vaksin booster, bagaimana keamanannya dan bagaimana efektivitasnya. Bahkan, sebelum dilaksanakan di Indonesia, vaksinasi booster sudah diteliti dulu di Indonesia. Simpulannya, booster aman dan efektif,” kata Dirga.
Infografis Panduan Isolasi Mandiri COVID-19 untuk Anak
Advertisement