Rekti The Sigit Hingga Oom Leo Cari Musisi dan Seniman Berbakat di Dare To Be The Next Superstar Season 2

Dare To Be The Next Superstar Season 2 menyiapkan hadiah total Rp 450 juta

oleh Aditia Saputra diperbarui 02 Feb 2022, 17:44 WIB
Rekti The Sigit

Liputan6.com, Jakarta Ajang kontestasi Dare To Be The Next Superstar (DTBTNS) bakal kembali bergulir di tahun 2022 ini. Sejumlah musisi dan visual artist ternama akan menjadi juri ajang yang diselenggarakan oleh Supermusic ini, mulai dari vokalis The Sigit Rekti Yoewono hingga Oom Leo Berkaraoke. Tak tanggung-tanggung, di season kedua ini, Supermusic menyediakan total hadiah hingga sebesar Rp 450 juta.

Perwakilan Supermusic, Nathaniel W Utomo mengatakan DTBTNS Season 2 diselenggarakan sebagai jawaban atas tingginya animo peserta di ajang yang sama tahun lalu, yaitu hampir mencapai seribu submissions. Bukan hanya sekadar ajang pencarian bakat, menurut Nathan, DTBTNS Season 2 dirancang menjadi wadah aspirasi, sarana komunikasi dan berekspresi bagi seniman-seniman muda, khususnya di bidang musik & visual art.

"Ajang Dare To Be The Next Superstar merupakan ‘radar’ dari Supermusic untuk mengorbitkan talenta-talenta muda berbakat di bidang musik dan visual art Indonesia, yang sebagian besar belum terekspos dan menemukan pasarnya. Ini sekaligus juga merupakan bentuk dukungan dan terobosan Supermusic bagi generasi muda kreatif Indonesia agar bisa terus berkarya dan membuktikan bahwa pandemi bukan suatu hambatan," ujar Nathan dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

Menurut Nathan, DTBTNS Season 2 akan bergulir di dua kategori yakni kategori musik dan kategori visual art. Supermusic menempatkan sosok-sosok kompeten dan populer di bidangnya masing-masing. Untuk lineup juri di kategori musik diisi oleh musisi & vokalis Rekti Yoewono, penata musik Ronald Steven, dan pegiat musik & bisnis Nadia Yustina. Sedangkan kategori art diisi oleh jajaran seniman visual dan ilustrator papan atas yaitu Oom Leo, Popo Mangun, Hana Madness, Bunga Fatia, dan Streoflow.

"Di season kedua ini ada inovasi dari sisi line up juri, yaitu di kategori visual art kami menambah slot hingga menjadi 5 juri. Kelima juri di kategori visual art berasal dari disiplin seni rupa yang berbeda-beda. Ini didasari perkembangan seni visual yang pesat dan dinamis, sehingga perspektif penilaian juri kami harap bisa lebih luas. Sedangkan di kategori musik, panel juri diisi oleh sosok-sosok yang mewakili kompetensi dari sisi musisi, music arranger, dan praktisi industri," terang Nathan.

 


Lebih Menarik

Oom Leo

Pentolan band The Sigit Rekti Yoewono yang kembali didapuk sebagai juri kategori musik, menilai Dare To Be The Next Superstar (DTBTNS) Season 2 bakal lebih menarik dan penting untuk diikuti oleh musisi-musisi muda yang belum berhasil mengorbit ke ‘permukaan’. Menurut pria berambut gondrong ini, DTBTNS Season 2 bisa menjadi jembatan bakat-bakat terpendam untuk menampilkan karya-karya mereka dan lebih dikenal publik secara luas.

"Di era digital ini semua orang dimudahkan berkarya dan menampilkan karyanya. Dengan begitu maka dibutuhkan juga sebuah wadah kurasi untuk menjaring talenta-talenta yang menarik dan punya kualitas. Di DTBTNS tahun lalu saya dipertemukan dengan talenta muda yang andal-andal. Dan terbukti juga kalau peserta tahun lalu juga sudah ada yang mulai aktif berkarir dan mulai mandapatkan perhatian dari penyuka musik yang sesuai target market mereka masing-masing," ungkap Rekti.

 


Batu Loncatan

Dare To Be The Next Superstar Season 2 menyiapkan hadiah total Rp 450 juta

Sementara itu Oom Leo menyebut DTBTNS Season 2 bisa menjadi batu loncatan penting bagi seniman visual berbakat untuk mempresentasikan sekaligus meletakan pondasi kuat untuk karya mereka ke mata publik. Seniman visual multi-platform ini menganggap, dengan adanya konsep kurasi yang menjadi rangkaian proses penjurian di ajang ini merupakan sebuah elemen ‘sakral’ yang jarang ditemukan dan menjadi nilai plus.

"Di level lokal maupun dunia saat ini, udah enggak banyak wadah dan gelaran masif yang menggunakan pola kurasi serta metode penilaian untuk memilih karya-karya yang kelak akan dipresentasikan kepada publik. Kemudahan akses dan arus informasi terkini menyebabkan kegiatan penciptaan karya lebih bersifat 'pintas'. Mencapai publik yang lebih luas tanpa harus mengalami beragam proses awal berupa kritik, diskusi, bahkan inspirasi dan aspirasi di tahap penciptaan," urai pemilik nama asli Narpati Awangga.

"Gelaran ini sesungguhnya mencoba merefleksikan ulang beragam prosesi penting tersebut. Bagaimanapun, dunia kesenian masih sangat membutuhkan proses kurasi," tambahnya menegaskan.

 


Penjurian

Setelah proses pendaftaran alias submission dari tanggal 17 Januari hingga 28 Februari 2022, rangkaian DTBTNS Season 2 berlanjut ke tahap penjurian (kurasi, coaching, final), lalu diakhiri dengan eksplorasi pemenang. Pada proses penjurian, nantinya para juri di setiap kategori akan memilih karya terbaik dari para peserta yang dinyatakan layak untuk menjadi pemenang. Setiap dewan juri memiliki kriteria penilaian masing-masing, seperti halnya Rekti dan Oom Leo.

"Kalau saya pribadi, lagu yang enak didengar sudah menjadi keharusan. Tetapi ada unsur terpenting lainnya yaitu keunikan dan kekhasan, baik dari karya maupun cara menampilkan karya itu sendiri," papar Rekti.

"Sebenarnya nggak ada kriteria yang spesifik untuk karya. Namun setidaknya mereka wajib tahu tentang metode penciptaan karya yang baik dan bijak, serta dapat menjawab segala hal yang berkaitan dengan 5W+1H," pungkas Oom Leo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya