Omicron Mengancam, PTM di Garut Jalan Terus

Penghentian PTM sementara hanya berlaku di sekolah bersangkutan tidak menyeluruh di Garut, setelah tim asesmen menemukan adanya peserta didik atau tenaga pengajar terkonfirmasi Covid-19.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 03 Feb 2022, 15:00 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, penghentian PTM sementara hanya berlaku di sekolah bersangkutan tidak menyeluruh di Garut, setelah tim asesmen menemukan adanya peserta didik atau tenaga pengajar terkonfirmasi Covid-19. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemerintah daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, memastikan seluruh kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), tetap berlangsung di tengah ancaman kenaikan kasus Covid-19 saat ini.

"Nanti kalau ada, misalnya SMA 6 sekarang ada gurunya enam yang terkonfirmasi, nanti di asesmen langsung ditutup," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, Rabu (2/2/2022).

Menurutnya, kenaikan kasus Covid-19 saat ini tidak serta merta menghentikan proses PTM yang baru dimulai awal tahun ini. "Apalagi sampai saat ini tidak ada indikasi munculnya varian omicron di Garut," kata dia.

Penghentian PTM sementara hanya berlaku di sekolah bersangkutan tidak menyeluruh di Garut, setelah tim asesmen menemukan adanya peserta didik atau tenaga pengajar terkonfirmasi Covid-19.

"Untuk SMAN 6 Garut penutupan sementara, (selama) 14 hari jadi pembatasan mikro lockdown lah," ujar dia.

Rudy mengakui, saat ini terjadi peningkatan angka kematian akibat lonjakan kasus Covid-19 menjadi 4 kasus kematian, setelah lima bulan terakhir nihil kasus meninggal dunia.

"Kami minta waspada semuanya ada peningkatan (kasus Covid-19), meskipun banyaknya yang bergejala ringan," ujar dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:


Optimalkan Vaksinasi

Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, penghentian PTM sementara hanya berlaku di sekolah bersangkutan tidak menyeluruh di Garut, setelah tim asesmen menemukan adanya peserta didik atau tenaga pengajar terkonfirmasi Covid-19. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Untuk meningkatkan imunitas warga, Rudy berharap seluruh warga ikut serta meyukseskan program vaksinasi covid-19, termasuk meminta orangtua mengajak anak mereka yang berusia 6-11 tahun untuk ikut vaksinasi.

"Saya berharap ini menjadi suatu kewajiban bagi anak-anak untuk divaksin, vaksin ini kan perintah dari WHO ya secara medis," kata dia.

Hal senada disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Mohamad Yusup Safari. Menurutnya, seluruh proses pembelajaran tatap muka di tingkat PAUD (Pendidikan Anak usia Dini), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tetap berlangsung di Garut.

Hal itu sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Nomor yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan dengan memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

"PTM terbatas sesuai kebijakan, ditindaklanjuti dengan pembinaan dan pengawasan," ujar dia.

Yusuf mengakui saat ini, salah satu kendala pelaksanaan PTM di Garut akibat masih rendahnya pemahaman warga terhadap protokol kesehatan (prokes), serta belum selesainya program vaksinasi Covid-19.

"Kami mengimbau para tenaga pendidik serta para siswa untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya