Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mengebor 31 sumur baru sepanjang Januari 2022. Artinya, Pertamina Hulu Rokan mampu mengebor rata-rata satu sumur per hari.
Melalui berbagai terobosan, efisiensi waktu pengerjaan sumur di Blok Rokan juga berhasil meningkat hampir dua kali lipat. Ini sejalan dengan semangat Pertamina untuk meningkatkan produktivitas dengan cara yang efisien.
Pada Sabtu 29 Januari 2022 sekitar pukul 20.00 WIB, Pertamina Hulu Rokan mulai mengoperasikan tambahan satu rig pengeboran lagi di Wilayah Kerja (WK) Rokan, tepatnya di area Lapangan Petani, Kabupaten Bengkalis. Total rig pengeboran yang beroperasi di WK Rokan kini menjadi 19 rig dan merupakan yang terbanyak di Indonesia saat ini.
PHR merencanakan pengeboran 400-500 sumur baru pada tahun ini, dengan target produksi rata-rata tahunan sekitar 180 ribu barel minyak per hari (BOPD). Untuk mendukung upaya pencapaian tersebut, PHR akan mengoperasikan setidaknya 20 rig pengeboran.
”Di tengah aktivitas yang masif dan agresif, prioritas utama kami adalah keselamatan. Setiap pekerja datang bekerja dalam kondisi sehat, pulang juga harus dalam kondisi selamat tanpa kurang suatu apapun,” kata Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin dalam keterangan tertulis, Rabu (2/2/2022).
Setiap pekerja di lingkungan Pertamina, lanjut Jaffee, diberikan hak untuk menghentikan pekerjaan jika melihat situasi yang tidak selamat.
”Hak itu disebut dengan Stop Work Authority. Produksi memang penting, tapi keselamatan pekerja jauh lebih penting,” cetusnya.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
5 Bulan
Ketika alih kelola WK Rokan dari operator sebelumnya pada 9 Agustus 2021, PHR hanya mengoperasikan 9 rig pengeboran. Hanya dalam tempo sekitar lima bulan, PHR berhasil menambah jumlah rig pengeboran menjadi 18 rig.
Rencana kerja yang masif dan agresif itu berhasil menaikkan produksi WK migas terbesar kedua di tanah air ini, dengan mengebor lebih dari 130 sumur baru pada tahun lalu.
Tidak hanya pengeboran sumur baru, optimalisasi produksi WK Rokan juga ditempuh dengan menjaga kinerja base production. Dari 29 rig workover atau rig kerja ulang yang beroperasi saat ini, rencananya akan ditambah hingga 36 rig kerja ulang.
Tingkat produksi WK migas yang berlokasi di Riau ini sangat penting dalam mendukung ketahanan energi nasional. WK Rokan menyumbangkan hampir 25 persen dari total produksi minyak nasional.
Upaya pencapaian target produksi harus didukung penyediaan barang dan jasa pendukung secara tepat waktu, penyiapan lahan, dan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait, baik itu pemda maupun masyarakat sekitar.
Selain itu, dari sisi teknis operasional, PHR WK Rokan berupaya menjaga keandalan fasilitas dan peralatan operasi, meningkatkan kapasitas fasilitas produksi untuk menyesuaikan dengan peningkatan produksi, menjajaki teknologi baru serta mengembangkan migas non konvesional dalam rangka mengoptimalkan produksi.
Advertisement