Pasar Johar, Saksi Sejarah Kota Semarang Pemberian Sunan Pandanaran

Belum genap satu bulan setelah diresmikan, Pasar Johar kebakaran lagi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 03 Feb 2022, 01:00 WIB
Lokasi relokasi Pasar Johar kebakaran Rabu malam (2/2/2022). (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Semarang - Pasar Johar di Semarang dikenal sebagai pasar termegah se-Asia Tenggara pada awal Indonesia merdeka. Bangunannya dirancang seorang arsitek Belanda bernama Thomas Karsten pada 1933.

Ia diminta mendesain sebuah bangunan pasar sentral yang mempertimbangkan kondisi iklim, cuaca, dan perilaku masyarakat Semarang. Desain Pasar Johar memang mencengangkan kala itu.

Sinar matahari bisa masuk ke seluruh penjuru pasar tanpa ada efek panas. Arsitektur yang keren dan manajemen yang baik membuat bangunan Pasar Johar diklaim terbaik se-Asia Tenggara.

Namun, jauh sebelum arsitek Belanda merancang bangunan Pasar Johar, aktivitas jual beli sudah ada di tempat itu sejak 1860. Dikutip dari berbagai sumber, budayawan dan peneliti Semarang Djawahir Muhammad menyebutkan sejarah Pasar Johar dimulai pada 1860.

Saat itu banyak orang berdagang di depan penjara yang berada di sebelah timur alun-alun Semarang. Waktu itu barang yang dijualbelikan adalah hasil bumi, seperti jagung, pisang, ketela pohon, dan sebagainya.

Pedagang yang berjualan melayani keluarga para tahanan yang sedang menunggu jam besuk di bawah deretan pohon Johar. Kabarnya, pohon Johar di kawasan itu hadiah dari Sunan Pandanaran.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Tidak Ingin Kawasan Kumuh

Ceritanya, Sunan Pandanaran tidak ingin kawasan itu kumuh karena dipenuhi tenda pedagang. Lalu, ia memerintahkan untuk menanam pohon Johar yang bisa digunakan untuk tempat berteduh.

Aktivitas Pasar Johar mula-mula itu dibiarkan pemerintah kolonial. Baru lah pada 1931, pemerintah kolonial berencana menata pasar dan memerintahkan Thomas Karsten untuk merancang.

Kemegahan Pasar Johar tidak pernah surut. Bahkan setelah rezim pemerintahan berganti.

Hingga kebakaran melanda pada 2015. Pasar Johar tidak bisa digunakan.

Rabu, 5 Januari 2022, Presiden Joko Widodo meresmikan kembali Pasar Johar Semarang. Pasar ini diharapkan bisa bangkit dan kembali seperti masa jayanya. Sayangnya, belum genap satu bulan setelah diresmikan, Pasar Johar kebakaran lagi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya