Induk Google Alphabet Catat Pendapatan Tumbuh 32 Persen

Alphabet juga menyampaikan rencana stock split 20:1 yang mulai berlaku pada Juli 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2022, 08:47 WIB
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Induk Google, Alphabet, menyampaikan laporan keuangan dan pendapatan kuartal IV yang membaik dari perkiraan. Hal itu mendorong saham melonjak lebih dari 9 persen selama perpanjangan waktu perdagangan pada Selasa, 1 Februari 2022.

Dalam laporan tersebut, Alphabet juga menyampaikan rencana stock split 20:1 yang mulai berlaku pada Juli 2022. Ada lima poin seiring pendapatan induk Google ini mampu melampaui perkiraan para analis.

Pertama laba per saham atau earnings per share (EPS) meraup USD 30,69 atau Rp 4,39 juta (estimasi kurs Rp 14.315 per dolar AS). Sementara hasil survei Refinitiv hanya memperkirakan sebesar USD 27,34 setara Rp 3,91 juta.

Kedua adalah mengenai pendapatan perusahaan yang mengantongi USD 75,33 miliar (sebanding Rp 1,07 kuadriliun). Padahal Refinitiv memproyeksikan penghasilan Alphabet hanya sektitar USD 72,17 miliar setara Rp 1,03 kuadriliun.

Poin ketiga adalah terkait pendapatan Google Cloud yang berhasil membawa pulang uang sebesar USD 5,54 atau Rp 79,3 triliun. Hasil ini mengungguli perkiraan dari StreetAccoun yang menduga Alphabet hanya mempu mengantongi sekitar USD 5,47 miliar saja (atau Rp  78,3 triliun).

Keempat adalah perolehan dana bersumber dari biaya akuisisi lalu lintas perdagangan atau Traffic Aacquisition Costs (TAC). Alphabet mampu merup dana sekitar 13,43 miliar setara Rp 192, 2 triliun. Sementara StreetAccount hanya memproyeksikan sebanyak 12,84 miliar saja sebanding Rp 183,8 triliun.

Terakhir menengenai pendapatan yang berasal dari Youtube, perusahaan hanya mengantongi sebanyak USD 8,63 miliar atau Rp 123,5 triliun. Ini menjadi satus-satunya sektor penyumbang penghaislan Alphabet lebih rendah dari perkiraan konsensus. Padahal menurut StreetAccount, Alphabet berpotensi meraup USD 8,87 miliar atau Rp 126,9 triliun.

Induk Google ini mengumumkan pertumbuhan pendapatan 32 persen. Lantas membuktikan Alphabet mampu menahan sekaligus mengatasi gempuran pandemi COVID-19 dan inflasi.

Dengan begitu maka disimpulkan kinerja satu tahun mengindikasikan prospek lebih baik. Tahun lalu saham melonjak 65 persen dan menungguli semua perusahaan teknologi besar lainnya. Bahkan memperoleh keuntungan tiga kali lebih banyak dari indeks S&P 500.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Google

Ilustrasi cara, logout akun, Google. (Photo by Brett Jordan on Unsplash)

Pendapatan iklan Google mencapai USD 61,24 miliar untuk kuartal IV atau 33 persen dari semula USD 46,2 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Chief Business Officer Google Philipp Schindler mengatakan ritel adalah kontributor terbesar untuk pertumbuhan iklan dari tahun ke tahun. Belanja media dan keuangan juga signifikan.

Selain itu, iklan YouTube merupakan satu-satunya metrik yang jauh dari ekspektasi analis. Perusahaan mencoba menantang TikTok dengan layanan terbarunya bernama Shorts. CEO Alphabet Sundar Pichai mengungkapkan perusahaan memiliki lebih dari 15 miliar pengguna aktif harian secara global. Sayangnya, metrik itu tidak berubah dari pembaruan terakhirnya pada Juli 2021.

Cloud melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 45 persen menjadi USD 5,54 miliar. Kerugian operasional di cloud mencapai USD 890 juta selama kuartal IV, meski nampak masih besar, tetapi kenyataannya ini mrnyrmpitkan margin kerugian dari sebelumnya sebesar USD 1,14 miliar. Kerugian paling besar terjadi pada kuartal III dimana Cloud kehilangan USD 644 juta

Dalam rapat keuangan disampaikan backlog Alphabet meningkat lebih dari 70 persen menjadi USD 51 miliar khususnya dari bisnis cloud. Dia menambahkan perusahaan melihat pertumbuhan 65 persen dari tahun ke tahun dalam jumlah kesepakatan cloud senilai lebih dari USD 1 miliar.

Pendapatan untuk Other Bets perusahaan, mencakup unit mobil self-driving Waymo dan unit ilmu kehidupan Verily, mencapai USD 181 juta. Hasil ini lebih rendah dari tahun lalu.


Kontribusi Kinerja

Ilustrasi Mesin Pencari, Google Search. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Segmen pendapatan Google lainnya, meliputi perangkat keras, Play Store, dan pendapatan YouTube non-iklan, mencatat pendapatan sebanyak USD 8,16 miliar dari sebelumnya USD 6,67 miliar. Pichai menuturkan, perusahaan melihat rekor penjualan sepanjang masa untuk gawai pintar meskipun ada kendala rantai pasokan.

Traffic Acquisition Costs (TAC), metrik yang digunakan untuk menunjukkan berapa banyak perusahaan membayar situs web lain untuk memperoleh lalu lintas, lebih tinggi dari yang diharapkan Wall Street sebesar USD 13,43 miliar.

Google menambahkan hampir 6.500 karyawan penuh waktu ke jumlah karyawannya, kata CFO Ruth Porat melalui telepon. Total karyawan penuh waktu  adalah 156.500. Porat mengatakan, perusahaan mengharapkan laju pertumbuhan yang sama pada kuartal mendatang.


Bakal Gelar Stock Split

Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Terkait stock split Alphabet mengikuti langkah Apple dan Tesla dalam beberapa tahun terakhir. Stock split ini tidak mengubah fundamental bisnis. Sebaliknya, justru menurunkan harga setiap saham. Hal ini menjadi langkah yang sering dilakukan perusahaan ketika saham diperdagangkan dalam ribuan dolar.

Jika pemisahan terjadi, biaya per saham akan naik dari USD 2.572,88 menjadi USD 128,64. Sehingga setiap  pemegang yang ada akan mendapatkan 19 saham tambahan untuk setiap saham yang mereka miliki.

Saham Alphabet memulai tahun dengan lesu dengan penyusutan 6,6 persen pada Januari karena Wall Street menjual saham teknologi. Namun, dengan kenaikan setelah jam kerja perdagangan, Alphabet telah berubah positif untuk tahun ini.

 

Reporter: Ayesha Puri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya