Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Persahabatan, dr Erlina Burhan SpP menyebut bahwa tidak menutup kemungkinan Indonesia sudah masuk gelombang ke-3 COVID-19.
"Karena lonjakan kasus Omicron yang terus naik dan pasien rawat inap di rumah sakit juga meningkat. Ini juga terjadi di rumah sakit saya," kata Erlina dalam webinar Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan COVID pada Kamis, 3 Februari 2022.
Advertisement
Erlina tidak memungkiri bahwa peningkatkan kasus COVID-19 Varian Omicron RI meningkat drastis. Di awal kemunculan pada Desember 2019 hanya satu sampai tiga kasus, sekarang jumlahnya sudah ribuan.
"Karakternya yang mudah menular meski gejalanya ringan," kata Erlina.
Erlina pun memaparkan apa saja gejala Omicron yang paling banyak dialami pasien, termasuk kasus COVID-19 yang menjalani perawatan di RSUP Persahabatan.
Menurut Erlina, berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), gejala Omicron terbanyak adalah batuk yang hampir 90 persen, sementara yang sesak napas hanya 16 persen.
"Demam juga tidak sampai separuh pasien," ujarnya.
Gejala berikutnya yang banyak paling banyak dirasakan pasien COVID-19 adalah kelelahan atau badan pegal-pegal dan nyeri sebesar 65 persen. Diikuti dengan hidung tersumbat, pilek, hidung berair yang sampai 60 persen.
"Kalau kita lihat laporan dari berbagai kasus terbanyak memang hidung tersumbat atau hidung berair, ada nyeri tenggorok. Yang sangat khas terutama tenggorokan gatal, mudah lelah, sakit kepala, nyeri otot, dan batuk," katanya.
Sedangkan gejala Omicron yang paling banyak terjadi di RSUP Persahabatan didominasi batuk kering yang jumlahnya mencapai 63 persen.
Berikut gejala Omicron di RSUP Persahabatan seperti disampaikan Erlina Burhan:
- Batuk kering (63 persen)
- Nyeri tenggorok (54 persen)
- Mudah lelah atau letih (54 persen)
- Pilek atau hidung tersumbat (27 persen)
- Sakit kepala (36 persen)
- Nyeri perut (lima persen)
- Demam (18 persen)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron
Advertisement