Liputan6.com, Surabaya - Pengelolaan sampah merupakan bisnis yang menjanjikan di masa mendatang. Para investor asing pun bersiap menanamkan modalnya di Indonesia, mengingat negeri ini memiliki potensi sangat besar di bidang persampahan.
Terkait hal tersebut, Bank UMKM Jawa Timur berkomitmen untuk mendukung perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.
"Ini konsen kami untuk ikut menjaga kelestarian alam, sesuai dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa lembaga keuangan, termasuk perbankan, harus mendukung kegiatan usaha yang mengarah pada pelestarian lingkungan," kata Direktur Utama Bank UMKM Jawa Timur, Yudhi Wahyu Maharani, Selasa (2/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan hal tersebut usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) dan Bank UMKM Jawa Timur tentang penempatan dana sebagai cash collateral, di Surabaya.
Pada tahap awal, Bank UMKM Jawa Timur akan melakukan pembiayaan pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Bangkalan, Madura.
Menurutnya Bank UMKM memiliki sumber daya manusia (SDM), jaringan dan teknologi yang bisa dimaksimalkan untuk mendukung pelaku usaha di bidang persampahan di Jawa Timur.
"Kami merupakan bank pertama yang dilibatkan IPRO dalam proyek penanganan sampah. Infrastruktur kami yang ada di setiap kabupaten dan kota, memungkinkan kami untuk berkolaborasi lebih jauh," ujarnya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Potensi Ekonomi
Sementara General Manajer IPRO, Zul Martini Indrawati, mengatakan, sampah mempunyai potensi ekonomi sangat tingggi. Ia menyebut banyak investor asing yang berminat menanamkan modalnya dalam bisnis pengelolaan sampah di Indonesia.
Sektor pengeloaan sampah adalah sektor masa depan. Secara global semua melirik ke Indonesia yang punya potensi besar. Mereka berbondong – bondong untuk masuk ke Indonesia,” ujarnya.
Martini juga memaparkan sejauh ini di Jawa Timur sudah banyak perusahaan UMKM yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.
Sebagian dari mereka berkerja sama dengan IPRO, organisasi yang didirikan oleh PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia's Sustainable Environment (PRAISE) dan mulai beroperasi sejak 1 Januari 2021.
"Banyak pengepul maupun agregator yang bekerja sama dengan kami. Mereka punya potensi untuk dikembangkan. Ini bisa menjadi nasabah. Bank UMKM Jawa Timur," ujar dia.
Martini mengakui sampai saat ini masih sangat jarang lembaga keuangan yang bersedia melakukan pembiyaan di sektor pengelolaan sampah.
Karenanya, kerja sama IPRO dan Bank UMKM Jawa Timur bisa menjadi contoh untuk dikembangkan di daerah lain.
Advertisement