Angka Kelahiran Rendah, Pemerintah Kota Seoul Beri Rp 23 Juta Bagi Warga yang Mau Punya Anak

Pemerintah Kota Seoul beri Rp 23 juta bagi warganya yang mau punya anak menindaklanjuti rendahnya angka kelahiran

oleh Sulung Lahitani diperbarui 03 Feb 2022, 13:06 WIB
Orang-orang menunggu tes virus corona COVID-19 di tempat pengujian darurat, Seoul, Korea Selatan, Rabu (26/1/2022). Korea Selatan mulai memberlakukan aturan baru untuk merespons kasus COVID-19 baru yang melonjak hampir 50 persen dalam sehari. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Seoul sedang mencoba untuk meningkatkan angka kelahiran warganya yang suram dengan menawarkan lebih dari 1.600 dollar US atau sekitar Rp 23 juta dalam bentuk voucher tunai kepada orang tua dari bayi yang lahir pada tahun 2022.

Pemerintah metropolitan Seoul membagikan bantuan tunai kepada orang tua dari bayi yang baru lahir dalam upaya untuk meningkatkan tingkat kelahiran yang menyedihkan di negara itu.

Menurut laporan Chosun Ilbo, orang tua yang mendaftarkan kelahiran seorang anak mulai 1 Januari 2022, akan memenuhi syarat untuk menukarkan voucher tunai senilai 2 juta won Korea Selatan (atau Rp 23 juta lebih). Orang tua dapat menukarkan voucher secara online dan di pusat komunitas lokal tetapi harus menggunakan voucher pada akhir tahun 2022.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Subsidi persalinan lainnya

Penumpang yang mengenakan masker antre untuk naik pesawat menjelang liburan Tahun Baru Imlek, di terminal penerbangan domestik bandara Gimpo di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/1/2022). Libur Imlek di Korsel dimulai mulai 30 Januari hingga 2 Februari mendatang. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Insentif tersebut merupakan salah satu dari beberapa subsidi persalinan yang telah diluncurkan oleh pemerintah Korea Selatan dalam beberapa bulan terakhir.

Pada bulan November, Layanan Asuransi Kesehatan Nasional negara itu mengumumkan bahwa mereka akan memberikan voucher tunai sebesar $837 atau sekitar Rp 12 juta kepada ibu baru dan $1.172 atau sekitar Rp 16 juta kepada ibu baru yang melahirkan anak kembar.

Pihak berwenang Korea Selatan juga mencabut pembatasan sebelumnya yang mencegah orang tua baru menggunakan voucher untuk membayar biaya pengobatan.

 


Tingkat kesuburan Korea Selatan

Penumpang yang mengenakan masker antre untuk naik pesawat menjelang liburan Tahun Baru Imlek, di terminal penerbangan domestik bandara Gimpo di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/1/2022). Libur Imlek di Korsel dimulai mulai 30 Januari hingga 2 Februari mendatang. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Tingkat kesuburan Korea Selatan adalah 0,84 pada tahun 2020, menurut statistik kelahiran dan kematian Korea Selatan yang dirilis oleh pemerintah Korea Selatan pada tahun 2021.

Statistik tingkat kelahiran terbaru menunjukkan pergeseran mencolok dari tingkat kelahiran puncak negara itu sejak tahun 1960.

 


Penyebab warga tak mau memiliki anak

Orang-orang mengantre untuk tes virus corona COVID-19 sambil menjaga jarak sosial di klinik skrining sementara untuk virus corona dekat Balai Kota Seoul, Seoul, Korea Selatan, Rabu (26/1/2022). (AP Photo/Lee Jin-man)

Korea Selatan sekarang memiliki tingkat kesuburan terendah secara global, dan milenial Korea Selatan mengatakan utang yang mengejutkan dan kurangnya perumahan yang terjangkau telah menahan mereka untuk memulai keluarga.

Menurut laporan Insider, tingkat kelahiran negara itu yang sangat rendah bahkan telah berdampak pada ratusan sekolah telah dikosongkan dan ditinggalkan.


Infografis gejala sakit kepala akibat Covid-19

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya