Erick Thohir Berbagi Alasan Pentingnya Anak Muda Punya Growth Mindset

Menteri BUMN Erick Thohir berbagi alasan mengenai anak muda perlu memiliki growth mindset di era disrupsi digital.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Feb 2022, 20:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. Dok Kementerian BUMN

Liputan6.com, Jakarta - Growth mindset di era digital saat ini disebut menjadi salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh anak muda. Hal itu diungkapkan oleh Menteri BUMN dan Head Mentor IDT, Erick Thohir saat mengisi Head Mentor Session di IDT (Indonesia Digital Tribe).

Sebagai informasi, IDT merupakan inisiatif Kementerian BUMN melalui BRI, Telkom Indonesia, Bank Mandiri, bersama Kemendikbud Ristek dan Narasi. Program ini digagas untuk mendorong hadirnya unicorn baru di berbagai sektor, seperti edutech, fisheries, healthtech, hingga sektor lain.

Lantas, apa saja alasan utama anak-anak muda perlu memiliki growth mindset di era saat ini menurut Menteri BUMN Erick Thohir? Nah, berikut ini poin-poinnya.

1. Tetap Relevan di Tengah Disrupsi

Menurut Erick Thohir, disrupsi telah mengubah status quo dan mendorong bisnis beradaptasi dengan cepat. Karenanya, anak muda tidak boleh terjebak pada status quo karena ada banyak tantangan dan disrupsi di masa depan, sehingga semua perlu belajar untuk lebih agile dan beradaptasi.

"Sehingga dapat memastikan pertumbuhan bisnis dan ekonomi Indonesia dan relevansi kita ke depan," tutur Erick menjelaskan.

2. Kunci untuk Maju: Jangan Pasrah dengan Keadaan

Erick menuturkan, growth mindset atau kemampuan adaptasi adalah kunci pertumbuhan pribadi dan juga bisnis di tengah banyak disrupsi global.

"Growth mindset membuat seseorang memiliki sikap yang memungkinkan dirinya untuk mengambil langkah berani agar dapat terus melaju, sangat berbeda dengan yang terpaku pada fixed mindset," ujarnya.

Menurut Erick, mindset tidak mengenal usia dan bergantung pada keputusan individu. Ia pun sempat membagikan pengalaman ayahnya yang pada usia 10 tahun merantau dari Gunung Sugih ke Tanjung Karang, karena di kampung halamannya tidak ada SMP.

Lalu, ia pun pergi ke Solo untuk bisa mengenyam pendidikan SMEA. "Ini adalah bentuk growth mindset, seseorang dengan fixed mindset cenderung pasrah menerima keadaan," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perlunya Kepercayaan Diri

Ilustrasi berpikir | Startup Stock Photos dari Pexels

3. Membangun Kepercayaan Diri

Menurut Erick, untuk bisa bertumbuh dan maju di zaman yang terus berubah diperlukan kepercayaan diri.

"Kepercayaan diri bisa tumbuh dengan adanya growth mindset, yang diiringi dengan selalu berlatih dan tidak berpuas diri," ujarnya.

Ia juga menuturkan, dirinya hingga kini tidak berpuas diri dan terus belajar untuk bisa melakukan aktualisasi diri terhadap perkembangan zaman, termasuk menghadapi tantangan.

4. Meraih Peluang dan Mimpi

Erick menuturkan, modal kerja keras saja tidak cukup, anak-anak muda Indonesia perlu memliki kombinasi growth mindset, keberanian meraih peluang, serta kerja keras untuk bisa meraih peluang dan mimpi.

Ia mencontohkan, kombinasi ini bisa dilihat di diri seorang Cristiano Ronaldo. Sebab, ia berhasil membawa dirinya dari keluarga miskin hingga menjadi pemain inti di berbagai klub sepak bola besar. Bahkan, ia tetap berprestasi di usianya saat ini.

"Ia dikenal sebagai sosok yang konsisten datang berlatih paling awal, dan pulang paling akhir bahkan setelah menjadi salah satu pesepakbola terbaik di dunia, serta jitu dalam menentukan peluang dan langkah karir selanjutnya," ujar Erick.

Erick menceritakan, kombinasi ini ia terapkan saat membeli saham mayoritas dan menjadi presiden klub sepak bola Inter Milan. Ia menuturkan, tanpa kombinasi growth mindset, keberanian mengambil peluang, dan kerja keras, sulit untuk bisa maju makmur, bahkan mendunia.

"Ada kesempatan di era digitalisasi ini, kita perlu superhero-superhero baru. Tetap semangat. Tetap berkarya. Kita sebagai kakak-kakak kalian, terus mendorong dan membuka jalan. Tinggal jalannya harus diambil, bukan diambil orang lain," tutur Erick di akhir sesi.


Sekilas Soal IDT

Untuk diketahui, IDT diharapkan bisa menjadi pendorong bagi mesin pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Program ini sudah berhasil menarik lebih dari 18.934 pendaftar dengan 1.463 ide inovatif, termasuk peserta di Indonesia Timur dan peserta dengan disabilitas.

Setelah melalui fase registrasi, para peserta terpilih akan mendapat kesempatan mengikuti digital mentorship program yang merupakan pelatihan untuk mengasah kemampuan inovasi talenta digital lewat pelatihan digital skill dan mindset.

Selanjutnya ada fase Hackathon yakni kompetisi selama dua minggu untuk merealisasikan ide dan inovasi kreatif menjadi purwarupa. Lalu terakhir ada fase showcase sebagai puncak acara yang berisi pitching day dan perkenalan purwarupa.

Fase terakhir ini akan dihadiri oleh Human Capital dan CVC BUMN. Tiga tim dengan purwarupa terbaik akan mendapatkan hadiah 300 juta.

(Dam/Tin)


Infografis Tentang Erick Thohir

Infografis Gebrakan 30 Hari Menteri BUMN Erick Thohir. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya