Liputan6.com, Jakarta Warga korban yang menjadi penyintas bencana Letusan Gunung Semeru tidak lama lagi akan direlokasi ke hunian sementara. Hunian sementara tersebut dibangun di lahan relokasi Desa Sumbermujur Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Pembangunan hunian sementara tersebut dikabarkan sudah rampung dan siap dihuni para penyintas korban letupan Semeru. Sebanyak 20 unit hunian sementara yang akan ditempati para korban penyitas semeru.
Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Lumajang Jawa Timur Ernowo Pujo Santoso menyebutkan, saat ini sekira 13 no-governmental organization (NG) membangun hunian sementara korban letusan Semeru.
Baca Juga
Advertisement
Dari data yang dihimpun DPKP Lumajang, sekitar 20 unit hunian sementara rampung dibangun. Selain itu, delapat unit lain progres pembangunannya 50 persen, dan 40 unit pembangunannya 25 persen.
"Ada sekitar 70 NGO yang bangun hunian sementara dan 13 NGO sudah merampungkan 20 unit. Sisanya masih proses," kata dia dilansir Antara, Jumat (4/2/2022).
Ernowo mengaku terus berupaya mempercepat proses pematokan lahan di tiap hunian agar membantu mempercepat proses pembangunan. Sehingga, warga penyintas korban Gunung Semeru bisa segera direlokasi.
Pada perjalanannya, dia mengaku, pembangunan hunian sementara masih terkendala penetapan kavling lahan. Ernowo berharap, para NGO yang membangun hunian sementara tersebut turut berpartisipasi dalam percepatan pembangunan.
"Kemarin masih ada satu alat untuk penentuan batas-batas tiap hunian. Kemudian ada tambahan dari Polinema empat unit alat sekaligus operator, sehingga mudah-mudahan bisa selesai dengan cepat pematokannya," katanya.
Dia berharap, pembangunan hunian sementara dapat selesai dan bisa ditempati korban penyintas Gunung Semeru sebelum Lebaran tahun 2022 sesuai arahan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.