Kasatgas Covid-19 Pastikan Tidak Ada Pelaku Karantina yang Dipositifkan

Suharyanto memastikan pihaknya bekerja sebaik-baiknya dalam menangani puluhan ribu orang yang menjalani karantina.

oleh Muhammad Ali diperbarui 04 Feb 2022, 06:27 WIB
Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Suharyanto meninjau alur kedatangan dari luar negeri di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, Jumat (24/12/2021). (Dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Suharyanto mengatakan pihaknya memastikan tidak ada pelaku karantina yang hasil tes usap PCR-nya dipositifkan oleh pihak tertentu.

"Kami akan memastikan bahwa tidak ada yang namanya orang yang sebetulnya negatif, terus dipositifkan. Itu tidak ada, kami akan pastikan itu," ujar Suharyanto dalam konferensi pers daring diikuti dari Jakarta, Kamis 3 Februari 2022.

Suharyanto mengatakan dengan permasalahan yang ada sekarang ini, pihaknya telah sepakat untuk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk merujuk hasil hasil tes pembanding.

Pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang dinyatakan positif COVID-19 saat karantina maupun pada entry test, kini bisa meminta tes pembanding di luar tiga rumah sakit rujukan pemerintah yakni Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), RS Polri, dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bagaimana Bila 2 Hasil Berbeda?

Suharyanto mengatakan apabila nanti ada peserta karantina yang tadinya di salah satu tes COVID-19 dinyatakan positif, namun kemudian memiliki hasil tes pembanding negatif, kedua pihak tersebut akan berunding.

"Ya kami akan melihat, merapatkan, dan memang kelihatan bahwa itu tidak mengkhawatirkan, ya kami akan selesaikan masalah karantina ini," ujar dia yang dikutip dari Antara.

Suharyanto memastikan pihaknya bekerja sebaik-baiknya dalam menangani puluhan ribu orang yang menjalani karantina, dan berupaya memperbaiki pelaksanaan prosedur kekarantinaan dengan lebih baik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya