Laba Bank Mega Naik 32,23 Persen pada 2021

Total aset Bank Mega pada akhir 2021 tercatat sebesar Rp132,88 triliun, meningkat 18,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Feb 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatatkan pendapatan operasional dari pendapatan bunga sebesar Rp 8,11 triliun pada 2021, naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,05 triliun.

Namun, beban bunga turun dari Rp 4,13 di 2020 menjadi Rp 3,3 triliun pada 2022. Sehingga diperoleh pendapatan bersih dari bunga sebesar Rp 4,8 triliun pada akhir 2021. Naik 23,7 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar 3,91 triliun.

Pada periode tersebut, Bank Mega juga mencatatkan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 3,14 triliun, naik dibandingkan 2020 sebesar Rp 2,92 triliun. Setelah dikurangi beban operasional lainnya, perseroan membukukan pendapatan operasional bersih sebesar 4,94 triliun. Lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,73 triliun.

Dari raihan itu, setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 4 triliun. Naik 33,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3 triliun. Laba saham per dasar Rp 576 dari sebelumnya Rp 432.

Dalam laporan keuangan perseroan yang dilaporkan kepada bursa, dikutip Jumat (4/2/2022), total aset Bank pada akhir 2021 tercatat sebesar Rp132,88 triliun, meningkat 18,43 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 112,20 triliun.

Peningkatan tersebut utamanya disebabkan kredit yang diberikan meningkat sebesar 12,19 triliun dan penempatan pada BI dan bank lain yang meningkat sebesar Rp 5,88 triliun.

Posisi kas dan setara kas Bank pada akhir 2021 mencapai Rp 17,59 triliun, meningkat 128,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 7,69 triliun.

Peningkatan jumlah kas dan setara kas tersebut terutama karena peningkatan penempatan pada BI dan bank lain sebesar Rp 5,88 triliun atau 149,33 persen dan giro pada BI sebesar 3,94 triliun atau 179,62 persen. Sementara giro pada bank lain meningkat sebesar Rp 158,18 miliar atau 26,54 persen semuanya bila dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya.

Jumlah efek-efek yang dimiliki bank pada akhir 2021 adalah sebesar Rp 25,69 triliun, menurun sebesar 6,81 persen persen dari posisi akhir 2020 yang tercatat sebesar Rp 27,57 triliun.

Hal tersebut terutama dikarenakan penurunan pada obligasi korporasi sebesar Rp 3,32 triliun, namun dilain sisi obligasi pemerintah meningkat sebesar 1,38 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pertumbuhan Kredit

Ilustrasi daftar kode bank. (Photo by vectorjuice on Freepik)

Sepanjang 2021, bank mencatat pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan yang cukup baik, yaitu meningkat 25,14 persen menjadi sebesar Rp 60,68 triliun dari tahun sebelumnya Rp 48,49 triliun.

Peningkatan jumlah kredit yang diberikan tersebut utamanya dikontribusi oleh kredit korporasi yang meningkat sebesar Rp 13,72 triliun. Jumlah tagihan derivatif Bank pada akhir 2021 tercatat sebesar Rp 50,53 miliar, turun 54,42 persen dibandingkan posisi akhir 2020 yang sebesar Rp 110,86 miliar.

Total liabilitas Bank per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp 113,73 triliun, meningkat 21,00 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 93,99 triliun.

Peningkatan jumlah liabilitas tersebut terutama disebabkan simpanan dari nasabah yang meningkat cukup signifikan yaitu sebesar Rp 19,72 triliun atau 24,90 persen. Jumlah simpanan nasabah Bank sepanjang 2021 meningkat 24,90 persen menjadi Rp 98,91 triliun dari tahun sebelumnya Rp 79,19 triliun.

Peningkatan tersebut utamanya dikontribusi oleh produk giro yang pada 2021 meningkat 92,16 persen menjadi Rp 16,36 triliun, sedangkan produk deposito dan tabungan juga tumbuh masing-masing sebesar 19,63 persen dan 5,10 persen.

"Bank terus berupaya untuk meningkatkan porsi dana murah (CASA) yang pada 2021 tercatat sebesar 31,15 persen dan tahun sebelumnya sebesar 28,12 persen,”

Jumlah liabilitas derivatif Bank pada akhir 2021 tercatat sebesar Rp 27,90 miliar, turun 40,84 persen dibandingkan posisi akhir 2020 yang sebesar Rp 47,15 miliar.

Beban yang masih harus dibayar & liabilitas Bank pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp 974,75 miliar, meningkat 159,57 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 375,52 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya kewajiban pembelian surat berharga sebesar 645,47 miliar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya