Liputan6.com, Blora - Nama Muhammad Tri Siswanto mendadak jadi perhatian publik usai dirinya dilantik menjadi Kepala Dusun Temuwoh, Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Bukan tanpa sebab, di balik jabatan yang resmi diembannya itu, ada nama Ami'ul Khasanah yang tergeser atas jabatan itu.
Usai acara pelantikan yang digelar di kantor Kecamatan Ngawen beberapa waktu lalu, pria yang akrab disapa Wanto dan Kepala Desa Talokwohmojo itu, bahkan sempat menghindar dari wartawan. Lalu sebenarnya apa yang terjadi?
"Dari pertama itu, saya tidak memikirkan seperti itu. Tapi kalau ada media, justru saya malah tidak khawatir dan takut. Makanya ketika ada teman-teman ya saya biasa saja, dan di video saya selesai tandatangan juga biasa," ungkap Wanto saat menemui Liputan6.com di Blora, Kamis (3/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya setelah melakukan tandatangan, mendadak kaget pada saat ke belakang menyerahkan berkas berita acara. Setelah itu, sejenak dirinya sedang bersantai, tiba-tiba ada seorang ibu memanggilnya berulang-ulang.
Wanto mengaku tidak mengenal siapa ibu yang memanggil-manggilnya itu. Namun, diakuinya mengetahui bahwa yang bersangkutan adalah salah seorang pegawai di kantor Kecamatan Ngawen.
"Kulo nggeh kaget, gugup (Saya ya kaget, gugup)," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diminta Langsung Pulang
Dirinya menceritakan ketika itu langsung bertanya kepada ibu tersebut. Wanto diminta untuk langsung pulang saja.
"Ndang pulang, ndang pulang. Mengken nek ditanyai wartawan (Lekas pulang, lekas pulang. Nanti kalau ditanyai wartawan)," ucapnya mengingat perkataan ibu tersebut.
Wanto mengatakan, pada saat itu sebetulnya acara belum selesai. Agar tidak terjadi kerusuhan di kantor Kecamatan Ngawen, oleh sebab itulah diminta ibu tersebut untuk segera pulang.
Kadus yang baru beberapa hari dilantik itu juga mengatakan, saat Ami'ul Khasanah dan orangtuanya datang di acara pelantikan juga tahu. Namun, tentang kedatangan orangtuanya dari Desa Talokwohmojo menuju ke kantor Kecamatan Ngawen, diakuinya tidak tahu.
"Tahunya saya itu pas mereka diliput dan diwawancarai. Nggak tahu (kalau ngonthel, red). Karena saya ke sana duluan, jam 7 saya sudah disana," pungkasnya.
Advertisement