Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendorong PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menggenjot kapasitas produksi Pesawat CN235 dan memperluas pasar ekspornya.
Dia mengatakan, pesawat tersebut diminati banyak negara mulai dari negara-negara Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, dan beberapa negara Asia dan Eropa.
Advertisement
Menurut pengamat militer, Beni Sukadis, langkah Prabowo sudah benar. Sebab CN235 buatan PT Dirgantara Indonesia adalah pesawat propeller yang memuat penumpang tidak banyak (50 orang), tidak memerlukan landasan panjang (short take-off and landing/STOL), dapat landas/mendarat di nonaspal, dan sangat mudah perawatannya.
"Bongkar muat yang mudah melalui pintu ramp belakang, misi fleksibilitas tinggi, dan konsumsi BBM ekonomis," kata Beni memberikan pandangannya terkait antusiasme Prabowo kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Jumat (4/2/2022).
Beni melanjutkan, CN235 bisa menjadi kompetitif di pasaran dibanding pesawat lainnya seperti ATR. Dia meyakini, CN235 akan membuka keran ekspor yang menjanjikan.
"Jelas peluang ekspornya sangat besar, terutama negara sahabat yang memiliki anggaran terbatas," imbuh Beni.
Beni menambahkan, meningkatnya pembelian CN235 oleh negara lain juga bakal berdampak positif terhadap perekonomian negara karena dapat mendatangkan devisa dan membuka lapangan kerja.
"Jelas berkontribusi bagi ekonomi Indonesia, terutama terbuka lapangan kerja, peningkatan kesra (kesejahteraan rakyat), dan juga pendapatan negara," urai Beni.
Dana Investasi
Beni mengamini keterbatasan dana investasi yang membuat kemampuan PTDI dalam memproduksi CN235 terbatas. Beni berharap, usai dilirik Prabowo maka kendala terkait bisa mendapatkan jawaban.
"Dibutuhkan lebih banyak kerja sama untuk pendanaan pengembangan pesawat ini," Beni menandasi.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu (2/2) kemarin menyaksikan penandatanganan MoU antara PTDI dan Jet Investment Group SARL. Dia mengatakan, kerja sama serupa diharapkan dapat membuka jalan bagi PTDI untuk mendapatkan investasi dan peluang pemasaran yang lebih luas.
Prabowo mengungkapkan bahwa pemerintah telah berencana membeli 10 pesawat CN235 dari PTDI. Dia pun meminta PTDI untuk meningkatkan produksi menjadi 24 unit per tahun secara bertahap dalam tiga tahun ke depan dari yang saat ini empat unit per tahun.
Sekadar informasi, pada 2021, PTDI tercatat sudah memproduksi dan mengirimkan 69 pesawat CN235, baik di dalam dalam maupun luar negeri. Hingga kini, sekitar 286 unit pesawat tersebut telah tersebar di dunia.
Advertisement