Intip Tips Memilih Kripto Melalui Analisis Fundamental

Setelah melakukan riset dan screening, investor dapat melakukan analisis kripto secara teknikal dan juga fundamental.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Feb 2022, 09:29 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Hal yang wajar apabila harga kripto mengalami kenaikan dan penurunan dalam waktu yang terbilang singkat. Namun, terkadang hal tersebut sering kali membuat investor pemula takut dan ragu dalam memilih kripto.

Meskipun harga aset kripto 100 persen ditentukan dari pasar, sebenarnya para investor khususnya pemula bisa memilih aset kripto mana yang harus dibeli melalui analisis fundamental.

CEO Indodax, Oscar Darmawan menyarankan para pemula untuk melakukan riset sederhana terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar memahami terlebih dahulu soal profil risiko investor serta mendapatkan informasi mengenai aset kripto yang akan dibeli.

Riset yang dimaksud adalah dengan mencari tahu terlebih dahulu tentang kripto yang akan kita beli website. Bukan cuma itu, proses riset juga berarti mencari informasi mengenai seluk beluk investasi kripto serta teknologi blockchain yang bisa dilakukan di kanal edukasi online dari Indodax, yaitu Indodax Academy. 

“Untuk investor pemula memang lebih baik membeli Bitcoin dan Ethereum dulu karena kedua kripto tersebut adalah kripto yang kapitalisasi pasar nya tertinggi. Namun, jika ingin membeli kripto selain dua kripto tersebut, para investor diharapkan dapat melakukan proses riset berupa searching terlebih dahulu,” katanya, Jumat (4/2/2022). 

Setelah melakukan riset, selanjutnya masuk ke proses screening. Proses screening terbagi dua, yang pertama yaitu menyaring aset kripto yang akan dibeli dari beberapa aset kripto terpilih dalam proses riset. Proses screening yang kedua adalah screening profil risiko.

“Yang harus dipahami, investor yang masuk kripto bukanlah investor dengan profil risiko konservatif karena seperti yang kita tahu naik turun kripto itu sangat cepat. Jadi memang yang mau investasi di kripto lebih cocok yang memiliki profil risiko agresif atau agresif moderat,” ujar Oscar. 

Setelah melakukan riset dan screening, investor dapat melakukan analisis kripto secara teknikal dan juga fundamental. Analisis teknikal yaitu suatu proses analisis dengan melihat dan menganalisis pergerakan historis harga kripto tersebut di masa lampau. 

Sedangkan, analisis fundamental adalah melihat semua informasi finansial dan teknologi di belakangnya. 

"Analisis fundamental saham dan kripto berbeda. Di market aset kripto ada beberapa faktor yang bisa dijadikan analisis fundamental suatu aset kripto," ujar Oscar.

Ia menyampaikan faktor tersebut antara lain, pertama, yaitu kapitalisasi pasar yang berupa nilai atau harga aset kripto yang dihitung dari jumlah keseluruhan aset yang beredar.

"Kapitalisasi pasar tentu merupakan indikator penting karena menunjukkan ketertarikan pasar dan pertumbuhan kripto itu sendirinya,” ujar Oscar.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Faktor Lainnya

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Faktor kedua yaitu ketersediaan suatu aset yang bisa diukur dari supply nya. Supply berhubungan dengan permintaan dan penawaran. Faktor ketiga volume trading nya yang memperlihatkan seberapa banyak aset kripto dijual ataupun dibeli selama 24 jam. 

Kemudian faktor keempat, orang orang yang ada di belakang project tersebut. Faktor kelima yaitu potential roadblocks serta keamanan aset tersebut, roadmap dari aset kripto tersebut yang menjelaskan apa yang telah dibuat dan akan dilakukan. 

Sedangkan faktor terakhir, dengan melihat reputasi kripto tersebut yang ditandai dengan apakah kripto tersebut listing di banyak exchange atau tidak dan melihat kegunaan token tersebut.

Adapun investor dapat mencari informasi mengenai aset kripto dengan mengunjungi situs website resmi aset kripto tersebut ataupun melihat whitepaper nya dengan mengakses CoinMarketCap atau CoinGecko. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya