Pria Ini Rela Ubah Jenis Kelaminnya Untuk Bisa Pensiun Dini Secara Resmi

Mengubah jenis kelamin dilakukan agar mendapatkan dana pensiunan setahun lebih awal.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 04 Feb 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi Dokumen Penting Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Memperoleh sebuah pekerjaan tentu saja bukan hal yang mudah. Apalagi di era yang kini terasa begitu tingginya tingkat persaingan. Meski begitu, kini banyak pula yang memilih untuk pensiun dini dari pekerjaan dan memilih untuk menjalani sebuah bisnis.

Namun, tentu saja pengajuan pensiun dini tidak mudah dilakukan. Berbagai syarat pun harus terpenuhi untuk bisa pensiun dini. Bahkan, adapula yang membedakan persyaratan pensiun dini bagi pria dan wanita. Hal ini pula yang membuat seorang pria bernama Luzerner Zeitung memilih untuk mengubah jenis kelaminnya.

Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Jumat (4/2/2022) seorang pria awal Swiss memilih untuk mengubah jenis kelaminnya agar bisa pensiun dini dan menerima pensiunannya setahun lebih awal. Hal ini dilakukan seiring dengan adanya undang-undang baru yang berlaku di Swiss sejak 1 Januari 2022. Dimana setiap penduduk diizinkan untuk mengubah jenis kelamin merekaa yang berbeda saat terdaftar status sipil hanya dengan 75 Fracs atau sekitar Rp 1 juta.

Pengubahan jenis kelamin sendiri biasa dilakukan oleh seorang individu yang memiliki itikad baik. Namun, hal tersebut tidak selamanya berlaku. Bahkan,ia hanya membutuhkan waktu 4 hari memanfaatkan undang-undang yang ada demi kepentingan pribadi.

 


Putuskan ubah jenis kelamin demi pensiun

Ilustrasi Pensiun. Foto: www.express.co.uk

Di Swiss, seorang wanita diketahui dapat mengajukan pensiun dini dalam usia 64 tahun, setahun lebih awal dari pria. Hal inilah yang disadari oleh seorang yang tidak disebutkan namanya untuk mendapat kesempatan pensiun lebih awal.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu diduga berbohong mengenai prestasinya. Ia mengakui bahwa itu dimotivasi semata-mata oleh alasan keuangan bukan karena dia benar-benar diidentifikasi sebagai seorang wanita. Hal ini pula yang membuat kasus tersebut menjadi viral dan perbincangan secara online.


Jadi pertanyaan mengenai kelemahan hukum

Viralnya pemberitaan seorang pria yang meilih mengubah jeni kelamin untuk pensiun dini ini pun langsung menjadi perhatian banyak masyarakat. Bakan, tak sedikit pula masyarakat Swiss yang menduga adanya kelemahan hukum mengenai aturan pengubahan jenis kelamin tersebut untuk hal-hal yang negatif, sepeti menghindari wajib militer.

Pada dasarnya, mereka dapat mengubah jenis kelamin mereka secara legal pada usia 17 tahun. Kemudian, usia tersebut pula menjadi awal kehidupan mereka kembali menjadi secara resmi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya